BELAWAN – Pengurus Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Upaya Karya Pelabuhan Belawan akhirnya melakukan mediasi dengan para tokoh ulama Medan Utara.
Hal ini dilakukan terkait permasalahan surat teguran yang diberikan oleh pengurus TKBM Upaya Karya Pelabuhan Belawan, kepada pengurus BKM Masjid Nurul Huda di Kompleks Yuka, Kelurahan Tangkahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan beberapa waktu lalu.
Mediasi yang digelar di Jalan Marelan Raya, Kelurahan Tanah 600, Kecamatan Medan Marelan, Selasa (18/8/2020) turut dihadiri Pengurus MUI Medan Labuhan dan Medan Marelan, BKM Masjid Nurul Huda, Ormas KAUMI, FUI, Kanit Intel Polsek Medan Labuhan serta ketua dan pengurus TKBM Upaya Karya Pelabuhan Belawan.
Mediasi yang digagas MUI Medan Labuhan dan Pengurus TKBM Upaya Karya Pelabuhan Belawan, akhirnya menemui kesepakatan damai.
Ketua TKBM Upaya Karya Pelabuhan Belawan, Sabam Manalu mengucapkan permohonan maaf atas kelalaian dirinya dan anggota.
“Saya atas nama ketua TKBM Upaya Karya Pelabuhan Belawan dan mewakili seluruh pengurus meminta maaf kepada seluruh umat Islam dan pengurus BKM Masjid Nurul Huda atas kelalaian anggota saya dalam menyampaikan surat teguran tersebut, tidak ada sedikitpun niat kami untuk memberikan surat teguran apalagi untuk menggangu rumah ibadah,” kata Sabam Manalu.
Sabam meminta kepada semua pihak untuk tidak mempermasalahkan lagi persoalan ini, karena rumah ibadah apapun itu tidak boleh ada yang mengganggunya, pengurus Primkop TKBM Upaya Karya Pelabuhan Belawan sepakat untuk menjaga keberadaan rumah ibadah apapun yang berdiri di atas aset Koperasi TKBM Pelabuhan Belawan.
Terpisah, ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat Whatsapp, Rabu (19/8/2020), Sabam mengakui adanya pertemuan itu, dan sudah berdamai dengan pengurus BKM Masjid Nurul Huda.
“Sudah selesai, dan sudah berdamai bang,terima kasih,” tutur Sabam.
Sementara itu, Ketua Umum KAUMI H. Irfan mengatakan, dirinya mewakili ormas Islam telah mendengar penjelasan dari para pengurus Koperasi TKBM Pelabuhan Belawan tentang surat tersebut dan telah juga disepakati poin – poin dalam musyawarah ini.
“Saya dan para alim ulama yang ada di Medan Utara tidak mau masalah ini berlarut – larut dan menjadi membesar, dengan adanya pertemuan ini kita jadi tahu asal permasalahannya. Kita sepakat untuk tetap menjaga keharmonisan antar beragama di Kota Medan khusunya di Medan Utara ini,” ucap H. Irfan.
H Irfan berharap permasalahan ini tidak lagi diperbesar, karena pihak TKBM Pelabuhan Belawan sudah meminta maaf.
“Kejadian bentuk keberagaman saling menghargai perbedaan dalam beragama, hal ini harus kita jaga dan pelihara agar Medan tetap aman dan damai,”tutupnya.
Sebelumnya, permasalahan ini timbul saat pengurus BKM Masjid Nurul Huda menerima surat somasi dari pengurus Koperasi TKBM Upaya Karya Pelabuhan Belawan, untuk mendata ulang aset milik koperasi dan akan melakukan pengosongan.(rafli).