OLAHRAGA – Perjalanan Seri A masih terbilang menegangkan. Juventus yang awalnya diprediksi melangkah mulus dan bisa mengunci scudetto dalam waktu dekat, tak semulus dibayangkan.
Pasalnya, jadwal padat membuat tim-tim kesulitan dalam menjaga konsistensi performa mereka. Termasuk mereka yang terlibat dalam perburuan gelar seperti Juventus, Lazio, Inter Milan, dan Atalanta. Juve yang berada di puncak klasemen sementara Seri A hanya mendapatkan 13 poin dari kemungkinan 18 poin.
Juve mencatatkan empat kemenangan, satu imbang, dan sekali kalah. Untuk pertama kali, sejak pekan ke-14 dan 15, mereka gagal meraih kemenangan di dua pertandingan berturut-turut. Lazio lebih buruk. Hasil negatif Juve gagal mereka manfaatkan untuk mendekatkan jarak dengan pemuncak klasemen. Pasukan Simone Inzaghi terlihat kedodoran karena hanya bisa mendapatkan enam poin atau dua kemenangan dari enam laga yang sudah dijalani sejak Seri A kembali.
Deret hasil buruk ini membuat Lazio digusur Inter dari urutan kedua. Pasukan Antonio Conte ini perlahan mulai sedikit bisa mengendurkan tekanan. Romelu Lukaku cs kehilangan tujuh poin dari kemungkinan 18 yang bisa didulang.
Hasil lebih baik didapatkan Atalanta. Selain lolos ke babak 16 besar Liga Champions, anak asuh Gian Piero Gasperini juga memanaskan bursa juara setelah mereka hanya kehilangan dua poin dari enam laga terakhir. Satu-satunya noda perjalanan Atalanta terjadi saat melawan Juventus.
“Konsistensi akan menjadi penting. Saya melihat bahwa pada saat ini semua tim berjuang dalam penampilan mereka selama periode yang panjang,” kata Pelatih Juventus Maurizio Sarri.
Alasan konsistensi ini yang membuat Sarri sepertinya enggan mengubah formasi dan komposisi pemain dalam lima bahkan enam pertandingan terakhir. Di lini depan, misalnya. Cristiano Ronaldo, Paulo Dybala, dan Federico Bernardeschi selalu mengisi pos penyerang. Gonzalo Higuain hanya menjadi pengganti.
Lini tengah, belakang, dan penjaga gawang juga hampir tak berubah. Rodrigo Bentacur, Miralem Pianic, dan Adrien Rabiot sebagai pengawal di tengah. Sementara empat pemain di belakang, tiga di antaranya hampir tak tergantikan: Giorgio Chiellini, Matthijs de Ligt, dan Juan Cuadrado. Satu posisi lagi bergantian antara Danilo, Mattia De Sciglio, Alex Sandro, sampai Blaise Matuidi.
Komposisi ini pula yang kemungkinan akan digunakan untuk melawat ke kandang Sassuolo di Mapei Stadium, dini hari nanti. La Vecchia Signora butuh esktrawaspada karena ?pasukan Roberto De Zerbi sedang dalam kondisi membaik.
Setelah kalah telak dari Atalanta, Sassuolo mencatatkan empat kemenangan, termasuk menghadapi Lazio dan dua imbang, salah satunya di kandang Inter. Sementara Lazio akan melawan Udinese. Inzaghi telah memberi sinyal tak akan terlalu fokus pada perburuan gelar musim ini.
Rentetan hasil buruk dan kondisi tim yang tidak pernah penuh karena persiapan mepet membuat Inzaghi realistis bicara target musim ini. Menurut dia, mendapatkan tiket Liga Champions sudah seperti scudetto buat mereka.
“Berbicara tentang scudetto selalu sedikit berlebihan dan kami harus becermin. Namun, bukan berarti kami akan menyerah. Musim depan, di Liga Champions, kami akan dapat memutar skuad lebih banyak,” tutur Inzaghi.
Posisi Lazio sudah tergerus Inter yang berhasil menundukkan Torino 3-1 di Giuseppe Meazza. Sempat tertinggal melalui gol Andrea Belotti sebelum akhirnya dibalas Ashley Young, Diego Godin, dan Lautaro Martinez. Kemenangan ini tidak saja mengakhiri dua hasil buruk Inter, tapi juga membuat jarak pasukan Antonio Conte dengan Juve di puncak klasemen hanya delapan poin.
“Kami memiliki kesempatan mempertahankan runner-up dan kami akan melakukan segalanya. Sekarang, kami harus berpikir tentang memenangkan setiap pertandingan untuk lebih dekat dengan Juventus,” tandas Godin. (snc)