JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Rencana pengusulan salah seorang Tokoh Pendiri Al Washliyah, HM Arsyad Thalib Lubis menjadi Pahlawan Nasional mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu).
Terlebih, HM Arsyad Thalib Lubis merupakan putra asli Sumatera Utara. Sehingga demikian, akan semakin banyak orang Sumut yang mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional nantinya. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Sumut (Sekdaprovsu), R. Sabrina saat menerima audiensi Tim Pengusulan Gelar Nama Pahlawan Nasional, HM Arsyad Thalib Lubis di ruang kerjanya, Selasa (9/2/2021).
“Kami juga berharap banyak orang dari Sumut mendapat gelar pahlawan nasional, karena saat ini masih 13 orang yang mendapat gelar pahlawan nasional.Kami medukung usaha untuk bisa mengusulkan HM Arsyad Thalib Lubis menjadi pahlawan nasional, dan mudah mudahan bisa diluluskan pihak pusat,” ujar Sabrina.
Sabrina pun mengingatkan panitia agar melengkapi seluruh berkas dengan serius dan jangan asal-asalan. Sebab menurutnya, pengajuan gelar pahlawan nasional butuh persyaratan yang ketat. Antara lain tentang bagaimana perjuangan HM Arsyad Thalib Lubis dan kontribusinya untuk negara, juga harus disertakan.
“Ada beberapa yang perlu kita ajukan, tolong itu berkas dilengkapi. Bagaimana perjuangan beliau juga harus disertakan, ceritakan juga bagaimana perjuang dan kontribusinya untuk negara. Karena itu bagian dari penilaian. Kalau pun kita ditolak, jangan patah hati. Karena kita bisa mengajukan hingga 3 kali,” tambahnya.
Sabrina juga berharap agar pengajuan gelar pahlawan untuk Arsyad Thalib Lubis dilancarkan dan mendapat dukungan dari semua pihak.
“Apalagi beliau merupakan salah satu pendiri Al Washliyah, Tak ubahnya Muhammadiyah dan NU, Al Washliyah merupakan bagian dari kekuatan umat,” terangnya.
Heru Heriyanto, selaku Ketua panitia Tim Pengusulan Gelar Nama Pahlawan Nasional, M. Arsyad Thalib Lubis mengatakan bahwa pengajuan gelar pahlawan sudah dilakukan sejak Agustus 2020. Dijelaskannya, alasanya diajukan Arsyad Thalib Lubis sebagai pahlawan nasional karena kontribusinya mengisi kemerdekaan Indonesia, dan juga merupakan salah seorang cendikiawan pendidik.
“Yang mengusulkan pertama adalah keluarga besar PW Al Washliyah Sumut, baru dibentuk panitianya yang mengurus kelengkapan persyaratanya. Beliau banyak mendirikan madrasah-madrasah sebagai sekolah agama, madrasah tua yang dulu dibangun pun masih ada dan berdiri kokoh di belakang Masjid Lama Gang Bengkok,” ungkap Heru.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Sumut, Rajali mengatakan, Pemprovsu sebelumnya telah mengusulkan 3 nama untuk mendapat gelar pahlawan nasional. Yakni, SM Amin yang sudah dianugerahi gelar pahlawan nasional, kemudian Sanusi Pane dan Tuan Rondahaim Saragih yang sedang di ajukan seminar dalam waktu dekat.
Untuk diketahui, Arsyad Thalib Lubis merupakan salah seorang pendiri Al Jam’iyatul Washliyah, yang termasuk salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia. Organisasi Islam ini berawal dari sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan, dakwah, dan kegiatan sosial yang didirikan pada 30 November 1930.
Selain kecerdasannya dalam ilmu agama, Arsyad juga diketahui memiliki keahlian di bidang Kristologi, yang ia dapatkan ketika belajar kepada gurunya Syekh Hasan Maksum yang juga Mufti Kerajaan Islam Deli. (IP)