JELAJAHNESW.ID, MEDAN – Masa pandemi Covid-19 yang penuh dengan serba ketidakpastian ternyata berdampak besar terhadap kesehatan mental. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga ikut terdampak.
Untuk itu, diharapkan para orang tua proaktif memperhatikan kondisi mental anak di masa pandemi. Hal ini disampaikan Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumatera Utara (Sumut), Nawal Lubis, usai mengikuti Seminar Nasional Parenting Akbar ‘Menjaga Kesehatan Mental Anak di Masa Pandemi’ secara virtual dari Rumah Dinas Gubernur, Sabtu (26/9/2020).
“Seperti yang saya simak saat ikut seminar, jika kesehatan mental anak terganggu dampak buruknya bisa jangka panjang hingga ia dewasa. Para orang tua, masa-masa pandemi ini memang sulit. Tetapi kita harus tetap kuat demi anak-anak kita. Perhatikan kesehatan mental mereka,” ujar Nawal.
Menjaga kesehatan mental anak, lanjut Nawal, dapat dilakukan dengan menciptakan suasana yang penuh kasih sayang, positif, kondusif dan aman di dalam rumah. “Mungkin tidak mudah, apalagi ditambah dengan masalah ekonomi. Pesan saya kuatkan hati kita dengan ibadah,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia (RI), Nadiem Anwar Makarim dalam seminar mengatakan bahwa untuk menjaga kesehatan mental anak, para orang tua diharuskan terlebih dahulu melihat ke dalam diri sendiri. Memastikan diri dan pasangan tidak stres yang berujung pada ketidakharmonisan keluarga.
“Luangkan waktu untuk memberikan kasih sayang, bermain dan berbincang untuk mengetahui kondisi atau perasaan anak. Jangan sibuk dengan gawai dan melupakan anak. Jika anak bermain gawai, pantau dan awasi apa yang mereka buka,” ucap Nadiem.
Seminar Nasional Parenting Akbar ini diikuti sekitar 11.000 peserta dari seluruh Indonesia yang diselenggarakan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) bersama Indonesia Heritage Foundation (IHF).
Acara diawali dengan sambutan oleh Ketua Umum OASE-KIM, Erni Guntartin Tjahjo Kumolo dengan penjelaskan sejarah OASE-KIM. Dilanjutkan, sambutan oleh Ibu Negara, Iriana Joko Widodo yang juga merupakan pembina OASE-KIM. Iriana mengajak para guru dan orang tua menciptakan lingkungan pendidikan dan pengasuhan yang kondusif di masa pandemi.
Adapun pembicara yang mengisi seminar adalah Ketua Bidang Pendidikan Karakter OASE-KIM, Ratna Megawangi Sofyan Djalil. Ia mengatakan bahwa terganggunya kesehatan mental anak akan memiliki dampak jangka panjang hingga ia dewasa dan berdampak pula pada ongkos sosial yang besar untuk ditanggung negara. Selain itu, Ratna juga mengajarkan teknik terapi sederhana di rumah untuk mengurangi stres dan perasaan negatif. Pembicara berikutnya yakni Direktur IHF, Florence Yulisinta Jusung membawakan materi tentang Mendidik Anak di Era Digital. (IP)