JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Pemerintah belum membuka pendaftaran program Kartu Prakerja dari gelombang 11 sampai hari Senin (5/10/2020).
Hal ini karena penjaringan kepesertaan sudah terpenuhi melalui 10 gelombang pendaftaran yang dibuka sejak April hingga September 2020 kemarin. Sebagai informasi, pada gelombang 10 pendaftaran Kartu Prakerja, pemerintah berhasil menjaring 116.261 peserta program.
Jumlah ini merupakan sisa kuota dari target 5,6 juta peserta program Kartu Prakerja untuk tahun anggaran 2020 yang pada pendaftaran gelombang 1-9 sudah berhasil menjaring 5,4 juta peserta.
“Dengan demikian lengkaplah total kuota penerima Kartu Prakerja tahun anggaran 2020,” ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto belum lama ini.
Peserta Kartu Prakerja akan mendapat dana sebesar Rp.3,55 juta per orang. Dana itu digunakan sebaga insentif Rp.2,4 juta, biaya pelatihan Rp1 juta, dan insentif survei Rp150 ribu. Berdasarkan pantauan di berbagai saluran informasi Kartu Prakerja, mulai dari situs resmi hingga akun Instagram program, hingga saat ini belum terlihat rencana pembukaan pendaftaran gelombang baru program ini. Meski begitu, rencananya pemerintah akan meneruskan program ini pada tahun depan. Rencana ini merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Bantuan Presiden untuk UMKM akan dilanjutkan (pada tahun depan). Kemudian, kartu prakerja,” kata Airlangga.
Ketika dibuka nanti, syarat kepesertaan Kartu Prakerja akan sama dengan yang terakhir berlaku. Syaratnya itu adalah, calon penerima merupakan warga negara Indonesia (WNI), minimal berusia 18 tahun, dan sedang tak menempuh pendidikan formal.
Syarat tambahan, bukan Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, maupun Polri, bukan kepala maupun perangkat desa, BUMN, dan BUMD, bukan penerima bansos lain dari pemerintah, dan tidak pernah menerima Kartu Prakerja sebelumnya. (cni)