JELAJAHNEWS.ID, SULBAR – Presiden Joko Widodo tiba di Stadion Manakarra, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Selepas meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang rusak karena gempa dan mengakibatkan berhentinya pelayanan pemerintahan daerah.
Di lokasi tersebut, Kepala Negara ingin memastikan langsung bahwa evakuasi dan pertolongan yang diberikan kepada warga terdampak gempa telah berjalan dengan baik.
“Saya datang untuk memastikan bahwa proses evakuasi, bantuan kepada masyarakat, logistik untuk pengungsi, dan tenda-tenda pengungsi terkelola dengan baik. Ini yang ingin saya pastikan dengan datang ke sini,” ujarnya di Stadion Manakarra, pada Selasa (19/01/2021).
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Mamuju ini, Presiden menyaksikan sendiri dampak besar yang diakibatkan gempa berkekuatan magnitudo 6,2 pada Jumat (15/1) yang melanda Kabupaten Mamuju dan Majene.
Presiden memastikan bahwa pemerintah pusat akan memberikan bantuan dengan membangun kembali gedung-gedung pemerintahan yang roboh agar pelayanan publik dapat kembali berjalan.
“Tadi saya sudah sampaikan ke Gubernur, untuk gedung-gedung pemerintah yang roboh, setelah diaudit, nanti segera pemerintah pusat akan bangun kembali,” tutur Presiden.
Kepala Negara juga menyampaikan dukacita mendalam bagi para korban bencana gempa. Presiden mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan.
“Saya ingin menyampaikan dukacita mendalam atas korban kurang lebih 80 orang yang meninggal yang telah ditemukan. Semoga yang ditinggalkan diberi keikhlasan dan kesabaran,” tandasnya.
Untuk diketahui, Stadion Manakarra saat ini dialihfungsikan sebagai tempat pengungsian bagi para warga terdampak bencana gempa. Sejumlah tenda didirikan untuk menampung warga dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Selepas meninjau posko pengungsian tersebut, Presiden juga singgah di sebuah lokasi perumahan tak jauh dari Stadion Manakarra di mana banyak rumah warga yang ambruk akibat bencana gempa. Kepala Negara sempat berbincang dengan seorang warga yang rumahnya turut mengalami kerusakan berat.
Saat menyampaikan keterangan di posko pengungsian, Presiden menjelaskan bahwa pemerintah pusat akan memberikan bantuan untuk perbaikan rumah warga yang mengalami kerusakan.
“Untuk rumah penduduk yang roboh, pemerintah akan membantu untuk yang rusak berat Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10 juta,” ucapnya.