JELAJAHNEWS.ID – Maraknya aplikasi fintech (financial technology) Paylater yang disertakan dalam aplikasi toko online dinilai bisa berdampak negatif, jika tidak digunakan secara bijak oleh masyarakat.
Seperti diketahui, hampir semua platform belanja online menyediakan fitur yang satu ini. Banyaknya platform yang menawarkan fitur ini PayLater memiliki arti menurut bahasa yakni, membayar di kemudian hari.
Namun, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), paylater adalah layanan untuk memberikan dana untuk sebuah transaksi, kemudian dibayarakan di kemudian hari.
Beberapa perusahaan aplikasi yang menyediakan fitur paylater: GoPay Paylater, OVO paylater, Traveloka paylater, Shopee paylater dan masih banyak lagi.
Banyaknya konsumen yang terlalu terpaku dengan aplikasi tersebut membuat tidak bijak dalam pemakaian fitur paylater ini dan bisa berakibat bencana badi diri sendiri.
Dengan kelebihan yang ditawarkan oleh fitur PayLater ini selain praktis, persyaratannya juga mudah. Sehingga membuat siapa saja bisa menggunakan aplikasi ini dengan koneksi dan tanda pengenal atau KTP. Sayangnya, karena terlalu sering digunakan, fitur ini juga memiliki satu efek negatif yang dinilai bisa sangat suit dihilangkan, yaitu kecanduan.
Berikut cara mengatasi ketergantungan dan kecanduan PayLater dilansir dari republika.co.id:
1. Mengahapus Aplikasi yang Memiliki Fitur PayLater Hal yang paling ampuh dalam menyembuhkan sebuah penyakit adalah menghindari yang menjadi sumber penyakit itu sendiri. Begitu juga halnya dengan kasus kecanduan PayLater. Kamu bisa menonaktifkan fitur pada aplikasi yang memiliki fitur tersebut di handphone kamu. Atau biar lebih totalitas kamu bisa sekaligus menghapus aplikasi tersebut sementara waktu sampai kamu bisa mengatasi kecanduanmu. Dengan tidak melihat aplikasi yang sering kamu buka untuk memanfaatkan fitur PayLater, maka kamu secara perlahan bisa mengurangi keinginan untuk menggunakan PayLater.
2. Mulai Lagi untuk Belanja secara Offline Sekarang sulit untuk mencari aplikasi belanja atau e-commerce yang tidak memiliki fitur PayLater. Dan bahkan banyak dari aplikasi atau situs e-commerce tersebut lebih banyak mempromosikan untuk berbelanja dengan fitur PayLater mereka. Jadi untuk menghindari memanfaatkan PayLater secara berlebihan, kamu bisa untuk mencoba membiasakan diri lagi untuk berbelanja kebutuhan mu secara offline lagi di toko atau minimarket dekat dengan rumah mu.
3. Biasakan Membayar dengan Debit/COD jika Belanja Online Jika kamu harus atau terpaksa belanja secara online karena pandemic atau kebutuhan mendesak lainnya, cobalah untuk tidak membayar belanjaan kamu dengan metode pembayaran via PayLater. Tapi coba pilih yang debit atau kalau bisa COD (cash on delivery).
4. Membiasakan Membayar dengan Cash Untuk langkah ini, tentu jika kamu harus belanja secara online kamu sangat disarankan untuk menggunakan metode COD agar kamu secara total terlepas dari pembayaran digital. Biasakan juga untuk membayar dengan uang cash ketika kamu berbelanja di mini market atau supermarket.
5. Konsultasi ke Psikolog jika Sudah Terlalu Parah Sama seperti penyakit mental lainnya, kecanduan yang sudah berlebihan atau di level ekstrim harus dikonsultasikan ke psikolog atau psikiater. Karena kecanduan berlebihan tetaplah penyakit mental yang harus diatasi apapun objek kecanduannya termasuk kecanduan PayLater.(jn/sid)