SIBOLGA – Wali Kota (Walkot) Sibolga, Jamaluddin Pohan bersama Wakil Wali Kota, Pantas Maruba Lumbantobing, melakukan groundbreaking, sebagai tanda dimulainya proses pembangunan Pasar Sibolga Nauli, Senin (19/7/2021).
Proyek yang didanai Dirjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, dengan biaya Rp61,8 miliar, bersumber dari APBN tersebut dilaksanakan PT Tureloto Battu Indah. Masa waktu pekerjaannya 330 hari kalender, dan direncanakan, gedung akan dibangun hingga berlantai tiga, dengan nuansa pasar modern.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Jamaluddin Pohan meminta kepada pihak rekanan (kontraktor) supaya jangan menutup akses informasi terkait pembangunan Pasar Sibolga Nauli kepada wartawan.
“Hal ini untuk kenyamanan kita juga. Kalau kita tutup informasi, tentu nanti jadi timpang. Semisal, ada orang yang bilang pancangnya dari kayu, tentu wartawan ingin melihat kebenarannya gimana? Benar gak dari kayu, ternyata kan tidak,” ucap Jamal mencontohkan.
Dia pun menegaskan kepada pihak rekanan untuk memberikan akses informasi yang seluas-luasnya kepada insan media. Supaya semua paham, jangan ada informasi yang timpang.
“Nanti susah kita, karena mereka juga mendukung kesuksesan pembangunan ini.” katanya.
Jamal juga menjelaskan, pihak kontraktor telah berjanji untuk memenuhi target pekerjaan hingga rampung, yakni 330 hari kalender.
“Makanya kita pasang badan untuk pembangunan ini. Kita bantu semua proses administrasi yang secepatnya, supaya terkejar target tepat waktu,” kata Jamal.
Sebagai bentuk keseriusan, Pemkot Sibolga telah membantu penyediaan lahan relokasi pasar di Stadion Horas, termasuk jaringan listriknya.
“Kita berharap kepada masyarakat Kota Sibolga supaya sama-sama mendukung pembangunan Pasar Sibolga Nauli ini,” katanya.
Jamal menambahkan, Pasar Sibolga Nauli berbiaya Rp61 miliar tersebut dibangun tiga lantai dengan rancangan yang komprehensif dari Kementerian PUPR.
Perwakilan PT Tureloto Battu Indah, Nazwan pada kesempatan yang sama berharap dukungan pihak media dalam proses pembangunan Pasar Sibolga Nauli tersebut agar bisa dilaksanakan tepat waktu dan sesuai dengan target.
Seperti diketahui, belum lama sempat viral melalui Media Sosial (Medsos) terjadi ketegangan antara wartawan dengan pihak kontraktor, ketika wartawan ingin meliput lokasi pekerjaan pasar (Abu)