JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Wali Kota Medan, Bobby Nasution, menekankan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Medan memahami setiap program kerja yang dijalankan.
Hal ini disampaikan Bobby Nasution saat memimpin rapat pembahasan penjabaran visi dan misi Pemko Medan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Tahun 2021-2026, Rabu (17/3) di Ruang Rapat III, Kantor Wali Kota.
“Kita harus mempercepat agar tercapai tujuan, dan memasukkan visi-misi dalam RPJMD pada lama bulan Agustus ini,” tegas Wali Kota.
Secara daring, Bobby Nasution menekankan, agar seluruh OPD bisa memahami secara baik apa saja pokok pikiran dari visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang juga merupakan pokok pikiran Pemko Medan.
“Progam prioritas yang harus dijalankan dengan baik dan tepat, yakni kesehatan, kebersihan, infrastruktur termasuk soal perbaikan jalan dan drainase, penanganan banjir, dan pembenahan kawasan heritage Kesawan,”ujar Bobby.
Selain itu, Bobby Nasution berharap agar program tersebut, dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan kedepannya.
“Setiap OPD diharapkan memahami dan menerapkan hasil rapat ini dengan baik dengan penuh tanggung jawab,” tegas Wali Kota.
Wali Kota juga menyayangkan progres OPD Kota Medan yang lambat dalam mengimplementasi setiap instruksinya.
“Sampai detik ini, masyarakat masih menilai Pemko Medan tidak maksimal dalam bekerja,” kata Bobby.
Wali Kota juga menyoroti pelayanan kesehatan. Selain soal pendataan yang belum baik, ia juga menyayangkan sampai sekarang penyebaran Covid-19 seluruh wilayah kecamatan masih di zona merah.
“Apa rencana untuk dapat memperbaiki keadaan, mengubah zona merah menjadi Kuning dan Hijau? Bagaimana dengan penerapan 3T, testing, tracing, dan treatmen, maupun 3M?” ujar Wali Kota seraya mengingatkan, Pemko Medan juga sudah mempunyai Perwal penanganan pandemi dan adaptasi kebiasaan baru.
“Jangan dilalaikan begitu saja. Perwal itu dibuat dengan pemikiran dan pengkajian yang dalam. Kalau bagus harus disupport,” tambah Wali Kota.
Begitu juga dengan masalah kebersihan. Wali Kota meminta agar Dinas Kebersihan dan Pertamanan mempunyai perencanaan dan target yang jelas. Harus ada kajian, mana yang lebih baik dan efisien apakah penanganan diserahkan kembali kecamatan atau di Dinas. “Di mana plus minusnya?” ucap Wali Kota.
Berkaitan dengan pembenahan kawasan heritage Kesawan, Wali Kota menginginkan agar seluruh persoalan yang ada di sana diselesaikan, termasuk soal perizinan. Penanganan masalah kawasan ini harus menjadi percontohan bagi kawasan lain.
Selanjutnya, Wali Kota juga meminta pihak Dinas Pekerjaan Umum memperbaiki citra. Diharapkan Kepala Dinas PU dapat menghilangkan sentimen negatif terhadap Dinas PU.
“Saya ingin lihat kondisi alat berat kita. Apa manfaatnya? Karena saya dengar, alat berat kita canggih dibanding milik Pemkab/Pemko, Provinsi lain di Indonesia. Namun kenapa masih banyak keluhan tentang jalan-jalan kita?” ungkapnya.
Di samping itu, Wali Kota juga mempertanyakan penyewaan alat berat yang hanya memberikan pendapatan sebesar Rp 100 juta per bulan.
“Dari alat berat yang canggih itu cuma 100 juta sebulan pendapatan yang kita peroleh, setahun 1,2 miliar. Kenapa sewanya hanya 100 juta rupiah sebulan, hanya 1,2 miliyar setahun. Saya ingatkan, kalau begitu jangan disewa-sewakan,” sebut Wali Kota.
Kepada seluruh OPD, Wali Kota juga berpesan agar memiliki ide, kreativitas dan target, baik pekerjaan maupun waktunya. Wali Kota pun secara terbuka mengatakan siap melakukan tugas yang diberikan kepadanya untuk keberhasilan pekerjaan setiap OPD.(Jai)