JELAJAHNEWS.ID – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata mengatakan bahwa perilaku korupsi menjadi penghambat pemberantasan kemiskinan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Korupsi Menjadi Penghambat Utama Pemberantasan Kemiskinan,” ujar Alexander Marwata saat menghadiri acara Seminar Harkodia 2022 Bagi Para Pelaku Usaha, Rabu (30/11/2022) di Hotel Aryaduta, Medan.
Alexander mengakui pengadaan barang jasa sangat rawan korupsi, karena berpotensi “mark up” harga.
“Coba aja liat perkara di pengadilan, 90 persen menangani perkara pengadaan, mark up, pengaturan lelang,” terangnya.
Bahkan, Alexander menuturkan bahwa Korporasi bisa menjadi tersangka pelaku korupsi dan dendanya cukup signifikan.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mendukung upaya Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) untuk mensertifikasi secara spesifik pengusaha-pengusaha di Indonesia.
Menurut, hal ini akan membuat pengerjaan proyek lebih efektif dan efisien. Selain itu, akan mempersempit celah untuk tindakan korupsi antara pemerintah dengan pengusaha.
“Ini langkah yang tepat untuk memaksimalkan proyek, akan lebih efisien dan menjauhkan dari peluang korupsi,” kata Edy.(jns/jai)