MEDAN – Wakapolri, Komjen Gatot Eddy Pramono bersama Wali Kota Medan, Bobby Nasution meninjau tempat isolasi terpusat (isoter) yang disediakan oleh Pemko Medan di Ex Hotel Soechi Medan, jalan Cirebon, Kec. Medan Kota, Selasa (3/8/2021).
Peninjauan ini dilakukan guna melihat fasilitas isoter yang telah disiapkan oleh Pemko Medan untuk masyarakat kota Medan yang terkonfirmasi covid-19 namun Orang Tanpa Gejala (OTG).
Usai melakukan peninjauannya Wakapolri menghimbau kepada masyarakat yang terkonfirmasi positif covid-19 untuk memanfaatkan tempat isolasi terpusat yang telah disediakan oleh Pemerintah apabila tidak memungkinkan untuk menjalani isolasi mandiri dirumah.
Karena tempat isolasi yang telah disiapkan oleh Pemko Medan ini memiliki fasilitas yang lengkap termasuk juga tenaga kesehatan yang selalu berjaga.
“Saya menghimbau kepada masyarakat yang mungkin sekarang sedang terpapar covid-19 yang sedang berada dirumah dan rumahnya tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri agar datang ke tempat isolasi terpusat yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah, selain tempatnya aman juga dapat mencegah terjadinya klaster keluarga,” himbau Wakapolri.
Selain itu Wakapolri juga mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan 5M. Sebab dengan disiplin melaksanakan prokes 5M merupakan salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.
“Disiplin menerapkan 5M salah satu cara kita memutus mata rantai covid-19, karena itu kita harus terus mengedukasi masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga Wakapolri mengajak masyarakat untuk mensukseskan program vaksinasi massal yang telah digelar diberbagai tempat tujuanya agar tercipta herd immunity atau kekebalan komunal.
“Mari sama-sama kita sukseskan program vaksinasi covid-19 untuk mencapai target kita menciptakan herd immunity.”ajak Wakapolri.
Sementara itu Wali Kota Medan, Bobby Nasution ditempat yang sama menjelaskan bahwa di lokasi Isoter ex Hotel Soechi sendiri saat ini telah diisi sekitar 51 warga. Namun dalam beberapa hari lalu delapan warga dipulangkan karena sudah dalam keadaan sehat.
“Saat ini ada 51 warga disini, setelah sebelumnya delapan warga sudah kita perbolehkan pulang karena sudah sehat, namun ada tujuh warga yang kita rekomendasi agar dirawat di rumah sakit karena kondisinya menuju berat ditambah faktor usia yang sudah lansia”jelas Bobby Nasution.
Bobby Nasution juga menambahkan bahwa tidak ada persyaratan tertentu bagi warga Medan yang ingin menjalani isolasi di tempat isoter ini, bahkan Pemko Medan juga menggratiskan seluruh biaya pelayanan.
“Tidak ada syarat-syarat nya namun yang paling diutamakan adalah yang OTG karena mereka yang berpotensi menyebarkan covid-19 tanpa disadari. Kemudian warga di zona merah juga harus berada di lokasi Isoter. Daerah yang zona orange selama sebulan juga mesti kemari untuk isolasi termasuk warga,” pungkas Bobby Nasution.
Sementara itu ketika ditanya terkait dengan evaluasi pelaksanaan PPKM level 4, Bobby Nasution mengatakan pihaknya terus melakukan evaluasi pelaksanaan PPKM level 4 di Kota Medan. Salah satunya dengan memfokuskan penyekatan di perbatasan kota Medan.
Sedangkan untuk di inti kota, Bobby Nasution mengatakan secara berangsur akan dikurangi. Pengurangan itu bukan lantaran efektivitas PPKM Level 4 di Kota Medan minim, melainkan mengikut aturan yang sudah sedikit dilonggarkan bagi masyarakat. Misalnya masyarakat sudah boleh makan di tempat atau dine in di restoran dengan batasan waktu sekitar 20 menit.
“Penyekatan tetap kita fokuskan di perbatasan, sedangkan inti kota secara berangsur kita longgarkan. Namun begitupun kita lakukan yustisi di lapangan. Bagi yang kedapatan melanggar PPKM kita rapid tes antigen, kalau hasilnya reaktif kita karantina di tempat Isoter, ini kita lakukan untuk menghukum virusnya bukan orangnya,” papar Bobby Nasution.(FP)