JELAJAHNEWS.ID, SIMALUNGUN – Untuk pertama kalinya Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Musa Rajekshah (Ijeck) merasakan sensasi yang berbeda saat mencicipi madu asli langsung dari sarang lebah.
Manisnya madu asli yang istimewa, membuat wajah orang nomor dua di Sumut itu langsung semringah. Pengalaman itupun dirasakannya ketika berkunjung ke Galeri Lebah milik Badan Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli, Kabupaten Simalungun, beberapa waktu lalu.
“Rasanya manis sekali, mantap. Biasanya kan hanya minum madu saja. Ini sekalian juga sarang dan madunya dimakan. Rasanya enak sekali,” ungkap Ijeck menceritakan pengalaman pertamanya mencicipi madu asli langsung dari sarang lebah.
Ijeck pun mengapresiasi apa yang dilakukan BP2LHK, terkhusus dalam penangkaran madu ini. Apalagi, BP2LHK tidak hanya melakukan penangkaran dilokasi ini saja, namun juga membagikan ilmu dan pengetahuan ternak lebah kepada masyarakat.
Sudah banyak kelompok ternak lebah binaan BP2LHK Aek Nauli yang tersebar di sebagian besar daerah di Sumut. Ijeck melihat penangkaran madu ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Sebab, lebah ini tidak memerlukan perawatan yang banyak dan irit biaya.
“Ini satu potensi lebah yang bisa dipelihara tanpa memberi makan, juga dengan perawatan yang rumit. Hanya kita membeli bibit di dalam kotaknya tapi diletakkan di areal yang cocok yang terdapat banyak makanan lebah,” ujarnya.
Selain itu, hasil panennya juga tidak begitu lama. Sekitar satu bulan bisa panen dan hasilnya juga dijual dengan harga yang bagus.
“Ini salah satu potensi bagi petani, peternak dan masyarakat kita untuk bisa membudidayakan lebah ternak seperti ini,” kata Ijeck.
Diakui Ijeck, madu memiliki potensi yang cukup besar untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dirinya melihat peluang agar Pemprovsu bisa bersinergi dengan BP2LHK Aek Nauli dalam pengembangan penangkaran lebah madu di daerah ini.
“Di Galeri Lebah yang dikelola oleh BP2LHK Aek Nauli ini, kalau memang nanti diziinkan bisa menjadi pusat pelatihan kelompok masyarakat yang ingin beternak lebah. Dengan melihat ini, pastinya kita, Pemerintah Provinsi akan menyusun program kalau memang ini baik dan juga bisa menyejahterakan dan meningkatkan ekonomi masyarakat, kita akan bersinergi dengan Kementerian LHK untuk menggelar pelatihan pemeliharaan lebah,” ungkapnya.
Tak sebatas penangkaran lebah, melihat lokasi BP2LHK Aek Nauli yang masih berada di Kawasan Danau Toba, Ijeck juga berharap, sinergitas dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga bisa ikut mendukung pariwisata Danau Toba.
“Saya melihat ini bukan hanya sebatas kerja sama kita dengan LHK. Karena saat ini Danau Toba menjadi salah satu destinasi wisata nasional, hal ini bisa juga mendukung pariwisata kita terkhusus Danau Toba. Selain menikmati keindahan alam, wisatawan juga terdapat camping ground di sini, ada rusa, gajah, ada lebah, jadi ada banyak hal yang bisa menjadi pusat edukasi bagi anak-anak kita, bagi para wisatawan yang berkunjung ke Sumut. Mudah-mudahan hal ini bisa menjadi promosi tambahan, menjadi semangat menambah minat orang untuk datang ke wilayah Danau Toba,” jelasnya lagi.
Senada dengan Ijeck, Kepada Sub Bagian Tata Usaha BP2LHK Aek Nauli, Yessy Arina juga mengatakan bahwa Danau Toba masuk ke dalam Prioritas Nasional BP2LHK dan program-program yang dijalankan ikut mendukung Danau Toba.
“Dua tahun yang lalu, kita ada program Prinas atau Prioritas Nasional. Jadi itu semua kegiatan yang masuk ke dalam program Prioritas Nasional ini untuk mendukung Danau Toba,” jelas Yessy.
Yessy menambahkan, BP2LHK Aek Nauli mengapresiasi kehadiran Wagub Sumut yang sudah berkunjung ke BP2LHK Aek Nauli.
“Alhamdulilah, kami berterima kasih atas kunjungan Wakil Gubernur Sumut Bapak Musa Rajekshah. Terima kasih atas dukungannya untuk BP2LHK Aek Nauli, semoga keinginan untuk bersinergi bersama bisa segera terwujud,” ujar Yessy.
Sebelumnya, kehadiran Ijeck langsung disambut Aam Hasanuddin, selaku Teknisi Litkayasa Penyelia BP2LHK Aek Nauli. Dengan memakai baju khusus berwarna putih, Ijeck kemudian diajak melihat proses pemindahan bibit lebah ke dalam sangkar atau kotak madu yang dipandu oleh Aam. Di kotak-kotak ini, lebah-lebah ini akan menghasilkan madu.
Aam juga menjelaskan secara detail kepada Wagub tentang proses demi proses bagaimana lebah-lebah menghasilkan madu. Tidak hanya mengembangkan penangkaran lebah madu, menurut Aam, BP2LHK juga membagikan ilmu dan pengetahuan ternak lebah kepada masyarakat.
“Hingga saat ini sudah banyak kelompok ternak lebah binaan BP2LHK Aek Nauli yang tersebar di sebagian besar daerah di Sumut. Ke depan diharapkan akan semakin banyak masyarakat mau berternak lebah,” ujar Aam. (IP)