ELAJAHNEWS.ID, DELISERDANG – Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Musa Rajekshah (Ijeck) memberikan apresiasi atas peluncuran buku berjudul ‘Langkah Cermat Anak Kebon’ oleh Dr KRT Hardi Mulyono di Desa Klambir 5, Kebun Dusun X, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, Rabu (11/11/2020). Selain itu, juga turut diresmikan Rumah Yatim Wagimin-Misnam sebagai wadah generasi penerus.
“Harapan kita dengan peluncuran buku Bapak H Hardi Mulyono ini menjadi satu inspirasi dan motivasi bagi kita semu, terutama generasi penerus bangsa. Bahwa tidak ada kata menyerah,” ujar Ijeck.
Motivasi itu, lanjut Ijeck, melihat dari latar belakang seorang Hardi Mulyono yang merupakan tokoh yang lahir dan besar di wilayah perdesaan, bahkan dari kebon (perumahan perkebunan). Artinya tidak ada yang tidak mungkin untuk bisa diraih, dengan niat dan tekad, rajin serta semangat baja. Terutama restu orang tua serta ridho Allah SWT.
“Mudah-mudahan dengan semangat ini, bisa ditularkan kepada anak-anak bangsa di masa depan. Semoga generasi penerus membawa bangsa ini menjadi bangsa yang besar dan bisa mengelola potensi yang ada,” sebutnya, yang sekaligus juga menandatangani buku tersebut.
Sementara, terkait peresmian Rumah Yatim Wagimin-Misnam, Ijeck pun menekankan bahwa keberadaannya merupakan langkah baik yang diambil seorang Hardi Mulyono bersama empat saudaranya yang lain. Sebab tempat itu merupakan rumah dari peninggalan orang tua mereka yang diperuntukkan bagi kemaslahatan umat, khususnya anak yatim/piatu, juga untuk belajar Alquran.
“Secara sosial, ini satu hal yang baik bagi Bang Hardi dan keluarga. Dengan menyerahkan, menginfakkan dan mewakafkan rumah dari peninggalan orang tua menjadi rumah yatim. Tentu ini sangat bermanfaat dan menjadi kenangan sepanjang masa,” jelas Ijeck.
Dengan keberadaan rumah yatim ini, lanjut Musa Rajekshah, segala amal perbuatan di tempat ini akan mengalir pahalanya kepada ayahanda dan ibunda dari Hardi Mulyono, serta keluarga besarnya. Ia pun berdoa semoga keluarga yang mewakafkan rumah tersebut terus diberikan kebahagiaan.
Kehadiran Wagubsu disambut hangat oleh Hardi Mulyono dan keluarga. Diakuinya bahwa warisan yang ditinggalkan oleh orang tua mereka bisa saja hilang begitu saja. Karenanya, agar bisa bermanfaat terutama bagi banyak orang, mereka menggagas pendirian rumah tahfiz yang menampung anak yatim/piatu khususnya di Klambir 5.
“Dalam rangka ikut membangun desa, sebagaimana yang dicanangkan pemerintah, kami mulai dari desa tempat kami lahir. Insya Allah bisa membawa manfaat bagi masyarakat di Kecamatan Hampran Perak. Mulai dari SD Al Washliyah dan guru-guru muda mampu mendidik anak kita berkarakter dan menguasai ilmu khususnya agama,” jelasnya.
Hardi yang merupakan Rektor UMN Alwashliyah menyampaikan, semua perjalanan hidup yang dilalui mungkin saja tidak berarti. Namun siapapun bisa menjadi apapun jika mau kerja keras, sungguh-sungguh, disiplin dan atas restu orang tua.
“Kita tidak boleh putus asa, meskipun anak kebon, tetapi bisa jadi pemimpin,” kata mantan wartawan dan anggota dewan ini. (IP)