TAPSEL – Warga Pasir Bidang bernama Julius Giawa berharap setelah pengerjaan pembangunan Program TMMD ke 111 Kodim 0212/Tapsel, mendapat sentuhan perhatian dari pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan.
Harapan tersebut dikatakan Julius usai pulang dari kebun di seberang sungai dan membawa jahe untuk dikumpul di rumah sebelumnya dibawa ke pasar pada Sabtu besok.
” Oo namaku Julius, ini lagi bawa kencur, pulang dari kebun,” katanya dengan logat Nias sambil terburu-buru melintasi sungai Sangkunur, Jum’at (9/7/2021).
Seperti diketahui, Julius Halawa salah satu dari kepala keluarga yang menetap puluhan tahun di lingkungan Pasir Bidang, Kelurahan Sangkunur, Kecamatan Angkola Sangkunur Kabupaten Tapanuli Selatan.
Berkisar 50 Kepala Keluarga warga menetap tinggal di Pasir Bidang. Umumnya mereka yang tinggal di daerah tersebut bersuku Nias. Puluhan tahun mereka bertempat tinggal di kawasan yang masuk pada kawasan hutan itu. Jalan masuk ke kampung mereka hanya jalan setapak awalnya.
Tanpa sentuhan pemerintah mereka buat jalan sendiri secara bergotong royong. Termasuk menumpuk batu-batu agar sungai dangkal dan bisa dilewati.
“Kami berharap pemerintah kabupaten Tapanuli Selatan memberikan sentuhan pembangunan terhadap lingkungan kami”, ujar Julianus sambil memikul hasil panen kebunya.
Berada di tengah-tengah kawasan hutan, terputus akses karena sungai. Warga Pasir Bidang, Batu Rosak dan Huta Tonga hidup rukun damai berada di kawasan hutan nan kaya akan sumberdaya alam. Kebanyakan masyarakat berpendapatan dari hasil kebun seperti Kelapa, sawit, Pinang dan Karet salah satu tanaman unggulan mereka.
Diketahui, Sungai Sangkunur memiliki lebar sekitar 60 Meter merupakan jalan lintas warga Pasir Bidang, Huta Tonga dan Batu Rosak. Kendati TMMD sudah membuka akses jalan baru yang menghubungkan dua wilayah kecamatan Angkola Barat ke Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan namun Sungai Sangkunur ini masih wajib dilalui warga untuk membawa hasil pertaniannya ke pasar, berobat ke puskemas, berurusan ke kelurahan dan Kecamatan Angkola Sangkunur.
Julius Halawa dan warga lainnya setiap hari hanya melintasi jalan setapak dan menyeberangi sungai ini. Dari sini mereka bisa berjalan sejauh 5 km untuk bisa ke pusat Kantor Kelurahan Sangkunur dan Pusat Kesehatan Masyarakat dan 3 Km lagi sampai ke pasar Sangkunur yang berada di jalan lintas Simataniari.
Sungai Sangkunur ini adalah jalan satu-satunya karena sekeliling kampung itu dilingkar bukit- bukit. Program TMMD ke 111 Kodim 0212/TS sudah memasuki hari ke 24, Sungai Sangkunur ini adalah titik akhir pembukaan jalan sepanjang 8 Km yang dimulai dari Desa Siuhom, Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan. Jalan bukaan baru tersebut melintasi bukit terjal diarah belakang kampung atau menembus bukit yang tak pernah dilalui warga.
Jalan bukaan ini merupakan jalan alternatif penghubung antara Kecamatan Angkola Sangkunur dan Kecamatan Angkola Barat di Siuhom. Dari pinggir sungai menuju kampung Pasir Bidang atau sekitar 1.400 Meter sudah pengerasan hanya saja saat ini baru selesai sekitar 80 % direncanakan tuntas hingga batas akhir kegiatan TMMD tangal 15 Juli mendatang. (Irul Daulay)