JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Sumatera Utara (Sumut) merupakan salah satu provinsi yang terkenal dengan keberagaman dan kaya seni budaya. Selain menjadi identitas, seni dan budaya juga merupakan aset tidak ternilai dari suatu daerah yang harus dilindungi. Sehingga tidak tergerus oleh zaman dan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.
“Jika seni dan budaya tergerus dan dilupakan, sama artinya dengan menghilangkan identitas daerah kita Sumut. Untuk itu, Taman Budaya harus menjadi salah satu garda terdepan dalam melindungi dan membangkitkan seni budaya kita,” ujar Gubsu, Edy Rahmayadi saat meresmikan perpindahan Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya Sumut di kawasan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Sabtu (7/11/2020).
Menurut Edy, seni dan budaya bisa menjadi salah satu modal pengembangan pariwisata Sumut. Dicontohkannya Tari Kecak di Bali yang menjadi ikon seni pertunjukan wisata yang terkenal dan diburu wisatawan mancanegara. Artinya, jika dikelola dengan maksimal, maka seni dan budaya berpotensi besar mendatangkan wisatawan.
“Saya yakin, dengan kerja sama yang baik dan keinginan yang kuat, kita juga bisa majukan Sumut dengan seni dan budaya. Saya harap dengan pindahnya Taman Budaya ke gedung baru, semangat berkarya juga meningkat. Terkhusus kepada para seniman dan budayawan Sumut, mari bersatu, kita gaungkan kekayaan seni dan budaya daerah kita,” ajak Edy.
Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Sumut, Ria Telaumbanua menyampaikan rasa syukur atas peresmian perpindahan Taman Budaya. Perpindahan ini diharapkannya menjadi era baru dalam rangka mencapai tujuan utama meningatkan wisatawan ke Sumut melalui daya tarik seni dan budaya. Untuk itu, kepada para seniman dan budayawan, Ria mengajak senantiasa semangat dan aktif berkarya dengan memanfaatkan UPT Taman Budaya Sumut sebagai wadah.
“Sebagai informasi Bapak Gubernur, kami berencana untuk membangun teater modern empat dimensi di sini dengan biaya senilai Rp48 miliar. Kita mulai dari tahun depan dengan Detail Engineering Design (DED) sebesar Rp.2,4 miliar. Kami minta doa Bapak/Ibu semua agar bisa terlaksana berjalan lancar,” harapnya.
Selain itu, Ria juga menginformasikan bahwa pada bulan November tahun 2021, lokasi Taman Budaya saat ini akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Tourism Promotion Organization se-Asia Pasifik. Menyambut dan mempersiapkan hingga tahun depan, pengembangan dan pertumbuhan sanggar-sanggar, kesenian dan budaya diharapkan lebih pesat lagi.
“Terima kasih kepada arahan Bapak Gubernur. Begitu pula dengan seniman dan budayawan yang datang hari ini. Taman Budaya ini adalah rumah kita. Seperti apa yang sudah disampaikan oleh Bapak Gubernur, mari bekerja sama merawat kesenian dan budaya Sumut yang kaya. Kita gaungkan hingga dikenal dunia dan pada akhirnya mengundang lebih banyak wisatawan yang datang,” ujar Ria.
Peresmian ditandai dengan pemukulan gendang dan penandatanganan prasasti oleh Gubernur didampingi Konjen Malaysia di Medan, Aiyub bin Omar. Sebelum puncak peresmian, acara diawali dengan pertunjukan seni dan budaya daerah Sumut berupa penampilan tarian dan nyanyian dari sanggar-sanggar binaan Taman Budaya.
Gubernur pun turut berpartisipasi dengan menyumbangkan beberapa buah lagu dan bernyanyi bersama para hadirin. Serta, dilakukan pula peluncuran buku ‘Kamus Cakap Anak Medan’ yang disusun oleh Choking Susilo Sakeh. Selanjutnya, acara diakhiri dan ditutup dengan ramah-tamah dan makan bersama. (IP)