JELAJAHNEWS.ID – Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Sutrisno Pangaribuan, ST, angkat bicara terkait gaji karyawan PT Perkebunan Sumatera Utara (PSU) yang dikabarkan 2 bulan lebih sebesar Rp8 Miliar yang tak terbayarkan.
Menurut Juru Bicara Tim Kampanye Daerah (TKD) Sumut Ganjar Pranowo dan Mahfud MD ini, Senin (25/3/2024), menunggaknya gaji karyawan PT PSU selama 2 bulan disebabkan oleh pengelolaan manajemen yang salah urus.
“Kalau sampai gaji tidak terbayarkan, berarti ada Mismanajemen,” ungkap Sutrisno Pangaribuan mantan Anggota DPRD Sumatera Utara Fraksi PDIP periode 2014—2019.
Sutrisno meyakini, persoalan menunggaknya gaji karyawan PT PSU tidak mungkin terjadi tanpa sebab, karena setiap perusahaan pasti melakukan rapat tahunan.
“Jadi tidak mungkin masalah yang menumpuk itu tiba-tiba muncul, karena setiap rapat tahunan, pasti dilaporkan kondisi perusahan,” tutur Sutrisno.
Manejemen PT PSU, kata Sutrisno, diduga tidak melaporkan hal terperinci hingga menyebabkan menunggaknya gaji karyawan.
“Ada hal-hal yang tidak dilaporkan secara detail (terperinci) oleh manajemen perusahaan. Laporan bagus, tapi faktualnya tidak. Dan hal ini berdampak kepada pidana,” pungkasnya.
Seperti diketahui, PT PSU merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut), dan sedang mengalami krisis keuangan.
Perusahaan ‘Plat Merah’ ini terindikasi sedang mengalami krisis ekonomi hingga tak mampu menggaji karyawannya.
Bahkan, Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hassanudin sendiri dinilai belum memiliki solusi konkret mengatasi pembayaran gaji para pekerja PT Perusahaan Perkebunan Sumatera Utara (PSU).
Mantan Pangdam I Bukit Barisan tersebut malah meminta para pekerja/karyawan bersabar atas kondisi yang ada, karena tengah dilakukan evaluasi atas manajerial PT PSU.
“Sama, saya juga berharap mereka kan masyarakat kita semua, mana kala nanti sudah ada kita kasih semua,” ujarnya blom lama ini.(jns/jai)