JELAJAHNEWS.ID – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi meminta wasit dan juri adil memimpin pertandingan karate di Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprov Sumut) 2022. Dia tidak ingin ada atlet yang merasa dirugikan atas keputusan wasit dan juri.
Keputusan wasit dan juri yang salah menurut Edy Rahmayadi akan berdampak pada prestasi dan psikologi atlet. Apalagi atlet-atlet yang bertarung melakukan persiapan bertahun-tahun.
“Keputusan yang salah dari wasit, juri akan mempengaruhi prestasi hingga masa depan atlet, mereka berlatih sampai empat tahun jangan kalian kalahkan hanya dalam waktu dua menit, kalian harus adil,” kata Edy Rahmayadi di Gedung Serbaguna UNIMED, Jalan Williem Iskandar, Deliserdang, Senin (31/10).
Edy Rahmayadi juga mendorong agar kompetisi-kompetisi Karate rutin dilaksanakan untuk melatih insting dan pengalaman atlet. Begitu juga dengan kemampuan dan pengalaman wasit yang terus terasah.
“Turnamen seperti ini harus sering kita lakukan agar insting beladirinya kuat karena olahraga ini butuh insting dan itu didapat dari pengalaman,” kata Edy, yang sebelumnya sudah mengunjungi venue
Sementara itu, Ketua Pengprov Forki Sumut Rahmat Shah merasa kahadiran Gubernur menjadi pemacu semangat atlet. “Tentu kehadiran Pak Gubenur sangat berarti untuk atlet-atlet kita, ini menambah semangat mereka untuk berjuang menuju PON 2024,” kata Rahmat Shah.
Porprov Sumut cabor Karate kali ini diikuti 188 karateka dari 29 kabupaten/kota. Mereka akan memperebutkan 17 medali emas dari 17 nomor yang dipertandingkan yakni, Kata perorangan putra putri (2 nomor), Kata beregu putra putri (2), Kumite perorangan putra (6), Kumite perorangan putri (5), dan Kumite beregu putra putri (2).(jns)