JELAJAHNEWS.ID – Tim IV Supervisi dari Provinsi Sumatera Utara melakukan monitoring terhadap 5 desa binaan di Kabupaten Tapanuli Selatan yang akan ikut lomba di tingkat Sumut tahun 2022 di Gedung Serba Guna Sarasi, Komplek Perkantoran Pemkab Tapsel, Kamis (1/9/2022).
Tim Supervisi ini melakukan monitoring dan penilaian terhadap desa atau kelurahan, mulai dari tertib administrasi PKK, pola asuh anak dan remaja (PAAR), usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K) PKK, Hatinya PKK, dan IVA Test tahun 2022 di 5 desa binaan Kabupaten Tapsel tersebut.
Adapun kelima desa binaan tersebut adalah, Desa Paran Padang, Kecamatan Sipirok, sebagai pelaksanaan tertib administrasi PKK dan Desa Mondang Kecamatan Sayur Matinggi, sebagai pelaksana pola asuh anak dan remaja (PAAR).
Selain itu, Desa Muaratais III Kecamatan Angkola Muaratais, sebagai desa UP2K PKK, Desa Sijungkang Kecamatan Angkola Timur, sebagai desa pelaksana Hatinya PKK, dan Puskesmas Desa Batu Horpak Kecamatan Tano Tombangan Angkola (Tantom Angkola), sebagai pelaksana IVA Test.
Ketua TP PKK Kabupaten Tapsel, Ny Rosalina Dolly Pasaribu mengajak segenap kader PKK untuk bisa menjadikan momentum supervisi yang dilakukan tim dari Provinsi Sumut sebagai langkah untuk melihat sejauh mana perubahan yang dilakukan di desa binaan, karena menurutnya, tim supervisi tidak hanya menilai desa binaan yang diperlombakan dari sisi kompetensi saja.
“Akan tetapi evaluasi dalam pelaksanaan 10 program pokok PKK juga termasuk di dalamnya. Oleh karena itu kami berharap ke para kader PKK agar pelaksanaan 10 program PKK itu lebih dimaksimalkan untuk keperluan jangka panjang,” katanya.
Bupati Tapsel Dolly Pasaribu selaku Ketua Pembina TP PKK menyampaikan rasa syukurnya terhadap sejumlah penghargaan yang pernah diraih Tapsel. Namun kata Bupati, masih banyak desa dan kelurahan lain yang membutuhkan perhatian yang cukup serius.
“Menurut kami penghargaan bukan tujuan. Namun yang lebih penting dari itu adalah kesejahteraan dan kemajuan masyarakat,” ucapnya.
Karenanya, Bupati meminta agar penghargaan yang telah diraih menjadi cambuk serius, guna evaluasi untuk kesejahteraan masyarakat yang lebih baik lagi. Ia berharap, pasca penilaian semua kegiatan akan dipelihara secara berkelanjutan dan tetap dijaga agar desa semakin maju, sehingga desa yang lain bisa mencontoh.
Bupati sempat menerangkan bahwa era saat ini, cukup berat untuk di hadapi semua pihak akibat berbagai persoalan dalam negeri bahkan Internasional, mulai dari Covid-19 hingga situasi politik global yang sedikit banyaknya berdampak di semua lini termasuk daerah untuk membuat program-program tepat sasaran.
“Kondisi yang sudah kita hadapi bersama ketika pandemi Covid-19, mulai dari pusat, provinsi apalagi daerah tentunya berpengaruh akan keuangan. Maka dari itu mari kita pulih lebih kuat, kita bangkit lebih cepat. Kita bersama kembalikan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Sedangkan, M Nirman Subkhan Nasution selaku Ketua Tim Monitoring Supervisi dari Provinsi Sumut menyatakan bahwa setelah monitoring nanti yakni Oktober akan dilakukan evaluasi untuk selanjutnya penilaian final, jaraknya sudah dekat hanya sebulan lagi.
“Maka dari itu, kelima desa ini harus lebih ekstra fokus, jangan sampai saat evaluasi nanti desa-desa mengalami penurunan yang berdampak ke penilaian juri,” sebutnya. (JN-Irul)