JELAJAHNEWS – Persimpangan Jalan Rakyat – Maplindo, Kelurahan Tegal Rejo, Kecamatan Medan Perjuangan, kerap dihujani kata ‘makian’ oleh pengendara yang melintas. Pasalnya sebulan lebih proyek drainase besutan pemko Medan, terkesan dibiarkan terbengkalai.
Terlihat, Sabtu (18/11/2023) setiap pengendara harus antri panjang untuk melintasi persimpangan tersebut.
Rudi, salah satu pengendara mobil yang hendak melintas terpaksa melontarkan kata dengan nada keras, imbas dirinya harus menunggu antrian melintasi jalan tersebut.
“Woy! gantianlah, bukan jalan bapak kalian ini, akupun mau lewat,’ ujarnya seraya menyayangkan kontraktor membiarkan jalan semakin menyempit.
Bahkan, menurut Arifin salah satu warga yang kesehariannya melintasi jalan itu mengeluh, karena proyek drainase yang estimasi panjangnya hanya 10 meter tak kunjung usai sebulan lebih.
“Hanya membaguskan 10 meter aja tak mampu dikerjakan orang ini (kontraktor),” cetusnya sembari berharap ada pihak yang mampu memperbaiki drainase agar tidak terjadi kemacetan.
Temuan di lokasi, ternyata proyek drainase pemko Medan yang berada di Jalan Rakyat sudah sebulan lebih dibiarkan terbengkalai.
Imbas ruas jalan yang seharusnya bisa dilewati 2 jalur, menjadi satu jalur, dan mengakibatkan pengendara harus antrian/bergantian melewati jalan itu.
Mirisnya lagi, kondisi drainase mangkrak, mengakibatkan jalan berlubang sepanjang 2 meter, tanpa ada rambu peringatan agar pengendara berhati-hati.
Bahkan 3 bongkahan batu hasil galian dibiarkan menghalangi ruas jalan, hingga mengakibatkan kemacetan ketika melintas ke Jalan Maplindo.
Hingga berita ini diterbitkan, Camat Medan Perjuangan, M.Pandapotan Ritonga S.STP, dan pihak kontraktor belum berhasil dikonfirmasi terkait kondisi jalan berlubang yang dibiarkan pihak kontraktor hingga mengakibatkan kemacetan.(Jai)