MEDAN – Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah (Ijeck) meminta semua petugas kesehatan yang ada di Sumut senantiasa siap dalam menghadapi penyebaran coronavirus atau Covid-19 di daerah ini. Masyarakat juga diminta tidak panik dan bertindak berlebihan dalam menanggapi penyebaran virus ini.
Sebagaimana diketahui pada tanggal 2 Maret 2020 Pemerintah secara resmi mengumumkan dua Warga Negara Indonesia (WNI) positif terinfeksi Covid-19. Kedua WNI ini bertempat tinggal di Depok Jawa Barat dan diduga kuat terinfeksi Covid-19 dari warga Negara Jepang yang berkunjung ke Indonesia.
Kasus WNI pertama yang terjangkit Covid-19 di wilayah Indonesia ini segera direspons Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk meminimalisir virus ini sampai ke Sumut. Selain itu, Pemprov Sumut juga memastikan fasilitas-fasilitas kesehatan telah siap jika menemukan pasien positif Covid-19.
“Kita tentu tidak ingin ada warga kita yang terinfeksi Covid-19. Tetapi bila ada maka kita harus selalu siap menanganinya. Tadi di rapat kita sudah membahas apa-apa saja yang perlu kita lakukan soal Covid-19 ini dan untuk membuat kita siap, kita akan melakukan pelatihan-pelatihan petugas kesehatan dalam menangani pasien terduga terinfeksi Covid-19. Jadi mereka (petugas) tahu apa yang harus dilakukan,” kata Ijeck usai rapat Penanggulangan dan Kewaspadaan Penyebaran Covid-19 di Aula RIS Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Selasa (3/3)
Sampai saat ini rumah sakit rujukan untuk pasien terduga terinfeksi Covid-19 adalah RSU Adam Malik yang memiliki 11 kamar isolasi. Selain itu, ada juga rumah sakit penyangga seperti RSU yang memiliki 9 kamar isolasi kemudian juga ada RSU Haji dan RS Polda Sumut.
Menurut Musa Rajekshah ini akan terus dievaluasi untuk memastikan beberapa rumah sakit di Sumut siap bila terdapat kasus pasien terinfeksi Covid-19. “Sampai saat ini yang sudah pasti ada 20 ruang isolasi dan bila nanti dibutuhkan lebih banyak maka kita akan koordinasi lagi dengan rumah sakit lainnya. Begitu juga dengan peralatan-peralatan yang dibutuhkan seperti Alat Pelindung Diri (APD) yang diturunkan langsung dari kementerian,” tambah Musa Rajekshah.
Selain kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19, Musa Rajekshah juga menekankan agar masyarakat tidak panik dan tidak memanfaatkan keadaan ini untuk mencari keuntungan pribadi. “Dari laporan yang saya dapat ada lonjakan harga masker di daerah kita dan masyarakat juga mulai memborong kebutuhan-kebutuhan pokok. Saya rasa ini berlebihan dan kami juga meminta kepada Polda Sumut bekerja sama dengan Dinas Perindustrian untuk melacak pedagang-pedagang yang menaikkan harga masker secara tidak masuk akal atau bahan-bahan makanan,” tambah Ijeck.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Medan Pri Agung AB mengatakan sampai saat ini Sumut cukup berhasil menekan masuknya Covid-19 meskipun sangat dekat dengan negara yang terjangkit seperti Singapura dan Malaysia. Walau begitu, pengamanan akan ditambah dengan pemasangan thermal scanner di terminal domestik baik di pelabuhan dan juga bandara.
“Kita akan tambah thermal scanner di terminal-terminal domestik karena sekarang kasus terinfeksi Covid-19 ada dalam negeri kita. Namun, yang sulit mungkin dari angkutan darat karena pintu masuknya sangat banyak. Kita akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan,” kata Pri Agung.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit mengatakan masyarakat harus tahu cara pencegahan tertular Covid-19 seperti sering mencuci tangan, menjaga kesehatan tubuh, makan-makanan bergizi dan olahraga. “Masyarakat harus tahu cara mencegah terinfeksi virus ini seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh muka, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan makanan-makanan bergizi dan olahraga dan tentu hindari berpergian ke negara yang terjangkit,” tambah Alwi.
Turut hadir dalam rapat tersebut, Sekdaprov Sumut R Sabrina, Direktur RS USU Syah Mirsya Warli, Kepala Dinas Kesehatan se-Sumut, kepala rumah sakit, Forkopimda, BIN, otoritas Bandara Kualanamu, PT Angkasa Pura II dan OPD terkait. (RRL)