JELAJAHNEWS.ID – Teknologi Offside FIFA World Cup 2022 Qatar disinyalir menjadi faktor kekalahan Argentina usai dibantai Timnas Arab Saudi.
Argentina yang merupakan juara Copa America 2021 harus pasrah, usai dikalahkan Arab Saudi dengan skor 2-1.
Bahkan, dengan adanya pemain terbaik dunia Lionel Messi, Argentina digadang-gadang diprediksi bakal menjadi kampiun FIFA 2022 di Qatar.
Namun jika dilihat dari kekalahan perdana yang tim Argentina terima ini, prediksi tersebut sepertinya bakal meleset kalau Argentina terus-terusan bermain seperti malam kemarin.
Argentina diawal babak pertama banyak menekan, yang menghasilkan pelanggaran di kotak pinalti Arab Saudi.
Sang maestro Leonel Messi berhasil mencetak gol melalui tendangan dari titik putih tersebut menjadikannya unggul 1-0 pada menit 10.
Argentina terus menyerang untuk menambah keunggulan. Tetapi beberapa kali Argentina sebenarnya mendapatkan banyak gol, total ada 3 gol Argentina yang dianulir akibat offside.
Namun, babak kedua, dewi fortuna seolah tidak berpihak pada Argentina, dan berbanding terbaik dengan babak pertama.
Argentina seakan akan tidak berdaya, beberapa kali serangan Arab Saudi malah membawanya mudah sekali kebobolan.
Pada menit 48 melalui sontekan manis Saleh Al-Sehri Arab Saudi menyamakan kedudukan 1-1.
Tidak butuh waktu lama, 5 menit berselang gol kedua untuk Arab Saudi hadir melalui tendangan super cantik yang dihasilkan oleh Salem Al-Dawsari.
Keunggulan Arab Saudi bertahan hingga peluit akhir dibunyikan, dan sangat disayangkan bagi Argentina yang bisa dikatakan kalah karena Offside.
Kalau tidak ada teknologi offside, mungkin Argentina bisa unggul jauh dan mengakhiri pertandingan dengan kemenangan.
Teknologi Offside pada pergelaran piala dunia 2022 Qatar ini disebutnya dengan Teknologi Offside Semi Otomatis.
Terlihat sangat canggih karena bisa melihat sangat detail, berapa jarak yang disebutkan orang tersebut terjebak dalam posisi offside.
Karena kamera spesialis ini ada diseluruh titik stadion yang menjadikan dapat melacak hingga 29 bagian tubuh pemain.
Lebih tepatnya ada sebanyak 12 camera yang terpasang di stadion dan dari data yang didapat dari setiap pemain terhitung dari 50 kali perdetik. Nantinya dari data tersebut akan masuk kedalam ruangan wasit yang mengatur VAR.
Setelah itu sistem akan menghasilkan gambar 3D untuk menunjukan seberapa jarak yang dihasilkan yang menjadikan itu offside.(sid/jn)