MEDAN – Guru besar Sumut sangat berperan dalam menjaga dan meningkatkan kualitas kewibawaan akademik perguruan tinggi, serta dipandang sebagai sosok mumpuni dalam komunitas akademik yang akan menjaga pemahaman bidang keilmuan tertentu.
Untuk itu, ke depan diharapkan semakin banyak lahir para guru besar di Sumatera Utara (Sumut). Hal itu disampaikan Gubernur Sumut (Gubsu), Edy Rahmayadi pada acara pengukuhan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Prof. Dr. Triono Eddy SH. M.Hum di Auditorium UMSU, belum lama ini.
“Acara pengukuhan hari ini harus dapat menjadi inspirasi bagi seluruh cendikiawan, untuk senantiasa meningkatkan kualitas diri, kualitas penguasaan ilmu pengetahuan serta kualitas sumbangsih kepada masyarakat. Kita tunjukan bahwa kita punya potensi besar untuk maju, bersaing dengan daerah dan bangsa lain. Untuk itu kita perlu lebih banyak lagi lahir profesor-profesor muda untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Sumut ini,” ujar Edy.
Untuk mendukung lahirnya lebih banyak profesor di Sumut, Gubernur pun berencana mengalokasikan anggaran ABPD Sumut guna membantu biaya pembuatan jurnal bagi para dosen yang sudah bergelar doktor yang hendak mengajukan diri menjadi guru besar.
“Tadi saya tanya kepada Pak Rektor, apa yang menjadi penghambat para doktor untuk menjadi guru besar. Salah satunya adalah mahalnya biaya pembuatan jurnal yang bisa sampai Rp.25 juta. Karena saat ini saya seorang gubernur, saya akan bantu alokasikan APBD untuk membantu, karena saya tidak mau bila ada orang yang berkualitas menjadi guru besar terhambat karena terkendala masalah biaya,” kata Edy Rahmayadi.
Menurut Edy, untuk menjadi seorang guru besar tidak mudah. Untuk itu ia pun mengaku sudah beberapa kali menghadiri pengukuhan guru besar sebagai wujud apresiasinya.
“Sumut butuh orang-orang yang cerdas dan amanah. Saya sudah beberapa kali diundang acara pengukuhan guru besar, tapi ini pertama sekali saya diundang oleh Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Saya pun selalu usahakan untuk hadir, karena saya tahu begitu sulit menjadi profesor, makanya saya ringankan langkah untuk datang,” sebut Edy.
Rektor UMSU Agussani berharap dengan terlaksananya pengukuhan guru besar tersebut, akan mampu menambah jumlah guru besar di Sumut.
“Semoga ini menjadi semangat bagi para dosen untuk mencapai tingkat tertinggi dalam dunia pendidikan, dan semoga kepakaran ilmu Prof Dr Triono Eddy bisa bermanfaat untuk Sumut, negara hingga ke dunia internasional,” harapnya.
Agussani juga menyampaikan, bahwa UMSU siap menjadi mitra Pemprovsu dalam memajukan dunia pendidikan di daerah ini, guna menciptakan masyarakat Sumut yang berkemajuan.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah I Sumut (LLDIKTI), Dian Armanto mengatakan bahwa Prof Dr Triono Eddy SH MHum merupakan guru besar yang ke-49 di Sumut.
“Idealnya memang guru besar itu minimal 10% dari jumlah dosen kita saat ini yakni 13.591 orang. Untuk itu ke depanya saya harapkan terus lahir guru besar yang ke-60, 80 hingga ratusan guru besar,” katanya.
Harus diakui untuk menjadi guru besar memang sulit. Rata-rata yang bisa menjadi guru besar di PTS itu usianya di atas 65 tahun.
“Untuk itu dosen muda yang sudah bergelar doktor diharapkan bisa lebih semangat untuk menggapai guru besar,” ujarnya.
Untuk diketahui bahwa Triono Eddy merupakan kelahiran Tegal, 12 Desember 1956. Dia menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) di Fakultas Hukum USU tahun 1987, menyelesaikan program magister di Pascasarjana Ilmu Hukum USU tahun 2002 dan menyelesaikan program doktor di Pascasarjana Ilmu Hukum USU pada tahun 2005. Triono juga dikenal aktif sebagai dosen program Pascasarjana Ilmu Hukum UMSU.
“Sekali lagi menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan semangat dan bantuan sehingga saya bisa mencapai jabatan akademik sebagai guru besar,” ujar Triono Eddy. (IP)