JELAJAHNEWS.ID, P.SIDIMPUAN – Musibah kebakaran melanda 4 unit rumah warga di kelurahaan Sadabuan, Kecamatan Padangsidimpuan utara, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, tepatnya dibelakang Pasar Inpres Rabu (10/03/2021) sekira pukul 14.15 WIB.
Insiden ini membuat warga berhamburan keluar rumah, ketika mendengar teriakan “kebakaran” sambil berupaya membantu memadamkan api.
Informasi yang dihimpun awak media, api pertama kali dilihat seorang anak bernama Suhaimi sekira pukul 13.50 WIB.
Kebakaran berasal dari belakang rumah bertingkat dari bahan bangunan kayu. Melihat kobaran api semakin membesar, Suhaimi bersama kawannya kemudian melapor ke petugas pemadam kebakaran (Damkar).
Sementara Kabid Damkar P.sidimpuan Ashadi Muchtar mengatakan, petugas yang mendapat informasi pukul 13.50, sebanyak 3 unit mobil damkar langsung meluncur ke lokasi untuk memadamkan api agar tidak menjalar ke bangunan rumah warga lain.
“Api padam sekitar pukul 15:45 kemudian kita melakukan penyiram lagi untuk pendinginan memastikan api benar-benar padam”, terangnya.
Sambung kabid damkar, ” Ada 4 unit rumah terbakar dan 2 unit sepeda motor dengan nomor polisi BB 2827 FQ dan BB 3425 FT hangus dilalap api.
“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Selain membakar rumah, api juga menghanguskan barang-barang yang berada dalam rumah,” pungkas kabid Damkar.
Diketahui dari warga yang bernama Hanita (53) yang tinggal didepan rumah musibah mengatakan,” bahwa 4 unit rumah yang terbakar dihuni Sahdan lubis, Nurliani Siregar, 2 rumah kontrakan Kepling Matahari yang di huni Romondang Simatupang dan satu lagi rumah yang tidak berpenghuni atau rumah kosong,” ucap warga yang menyaksikan kebakaran.
Kasat Reskrim Polres Padangsidimpuan, AKP Bambang Priyatno menjelaskan,” Kronologisnya, saksi atas nama Suhaimi melihat api muncul dari rumah Romandang Simatupang, kemudian merambat ke rumah kosong, lanjutnya.
“Pemicu kebakaran saat ini masih diselidiki pihak Kepolisian,” tutup Kasat Reskrim ke awak media melalui telpon selulernya. (Irul Daulay)