Sempat Viral, Ini Alasan Polri Gagalkan Calon Personil Jika Buta Warna Parsial

JELAJAHNEWS.ID – Kabag Penum Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko menjelaskan bahwa, usai dinyatakan resmi menjadi anggota kepolisian, nantinya personel harus siap ditempatkan dimanapun untuk menjalankan tugasnya.

Hal ini disampaikan Kombes Gatot Repli Handoko, saat paparan pentingnya personel kepolisian tidak mengalami buta warna parsial dalam menjalankan tugasnya sebagai aparat, Jumat (3/6/2022).

“Polisi bisa ditempatkan disatker manapun, reserse, brimob, lalu lintas, dokkes dan lainnya,” kata Gatot.

Dalam hal ini, kata Gatot, jika ditempatkan ke reserse, personel kepolisian wajib bisa membedakan berbagai macam warna dari barang bukti yang disita terkait pengungkapan kasus yang ditangani.

“Sehingga pada saat sebagai penyidik atau saksi dipersidangan bisa membedakan warna tersebut terutama warna merah, hijau dan coklat,” ujar Gatot.

Gatot juga menekankan, apabila personel kepolisian mengalami buta warna, maka akan mengalami kesulitan jika ditempatkan menjadi personel Brimob maupun Sabhara saat diterjunkan ke hutan.

“Polisi yang ditempatkan di pasukan Brimob dan Shabara untuk kondisi dihutan atau lapangan dengan warna yang banyak atau warna-warni akan menjadi kebingungan untuk membedakan warna terutama cokelat dan hijau,” tutup Gatot.

Seperti diketahui, viral video pemuda mengaku kecewa tak bisa masuk pendidikan Polri meski sebelumnya dinyatakan lolos.

Video tersebut beredar di media sosial, dan dalam video tersebut, pemuda yang disebutkan bernama Fahrifadillah Nurizky mengaku kecewa dengan proses rekrutmen Bintara Polri, karena gagal dengan alasan buta warna parsial. (Pasrah S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *