JELAJAHNEWS.ID, JAKARTA – Sektor industri mampu menjadi penopang ekonomi nasional dari hantaman pandemi covid-19. Sebab, beberapa sektor industri justru mengalami peningkatan di atas 10%.
“Meskipun sebagian besar berada dinilai minus, namun beberapa di antaranya, bahkan industri kimia, farmasi dan obat tradisional tercatat tumbuh 14,96 persen selama triwulan III,” tegas Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Dody Widodo, belum lama ini.
Selanjutnya, sambung Dody, industri lain yang mengalami peningkatan walaupun di angka yang lebih kecil adalah industri logam sebesar 5,19% dan industri pengolahan seperti jasa reparasi, pemasangan mesin dan peralatan sebesar 1,15 persen.
“Industri makanan dan minuman sebenarnya di awal pandemi juga tumbuh baik, namun di triwulan III mengalami penurunan,” katanya.
Sementara, Purchasing Managers Index (PMI), indikator ekonomi yang diperoleh dari survei bulanan perusahaan sektor swasta menyatakan, meskipun sempat terpuruk, namun secara keseluruhan kondisi Indonesia masih lebih kokoh di banding negara lain di tingkat ASEAN
“Alhamdulillah meskipun sempat jatuh, Indonesia pelan-pelan mulai meningkat, khususnya di bulan Agustus yang menyentuh angka 50,8. Meskipun sempat turun lagi di September dan Oktober,” kata Dody.
Hal ini, jelasnya, menunjukkan sektor industri dalam negeri walau masih dalam ancaman wabah virus Covid-19, perlahan tapi pasti menunjukan perbaikan. Dody pun berharap beberapa bulan ke depan, sektor manufaktur akan bergerak dengan cepat
Secara umum, pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong operasional sektor industri nasional, khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Dikatakannya bahwa Kemenperin juga terus berkoordinasi dengan daerah untuk meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap perusahaan industri yang masih beroperasi.
Sejumlah pelaku usaha menyambut baik kebijakan strategis yang dijalankan, khususnya dalam mendukung aktivitas sektor industri. Hal ini sebagai upaya memacu pertumbuhan ekonomi nasional di tengah masa pandemi Covid-19.
Salah satunya datang dari kalangan industri farmasi yang menganggap program-program sektor industri sangat mendukung sektor ini terus beroperasi dan berproduksi. Bahkan, kinerjanya mampu positif di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19. Pada triwulan I tahun 2020, industri kimia, farmasi dan obat tradisional mampu tumbuh paling gemilang sebesar 5,59%.
Distribusi produk, khususnya ke daerah-daerah yang menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga dapat terus berlangsung karena didukung oleh pemerintah sehingga dapat berjalan dengan lancar.
“Artinya data yang tersaji memang menunjukan ada sektor yang mengalami peningkatan meskipun di tengah pandemi. Ini modal dan harus terus didorong,” tutupnya. (jpc)