Sekda Medan Sebut Angka Stunting 359 Anak

JELAJAHNEWS.ID – Angka stunting di Kota Medan menjadi 359 anak. Setelah sempat mencapai 550 anak. Stunting merupakan tumbuh kembangnya mengalami gangguan akibat gizi kronis.

Sekretaris Daerah (Sekda) Medan Wiriya Alrahman mengatakan, guna menekan angka stunting, seluruh perangkat daerah terkait diminta melakukan penanganan secara komprehensif.

“Berdasarkan data terakhir yang diperoleh, angka stunting di Kota Medan saat ini sebanyak 359 anak dimana sebelumnya berada di angka 364. Artinya jumlah stunting di Kota Medan ini sudah menurun,” kata Sekda Wiriya Alrahman ketika memimpin Rapat Koordinasi Tim Penurunan Stunting di Kota Medan di Balai Kota Medan, Kamis (2/2/2023).

Wiriya juga mengatakan, penanganan stunting yang dilakukan Pemko Medan tidak hanya berdasarkan sampel saja tetapi juga harus diselesaikan berdasarkan seluruh populasi penduduk Kota Medan yang terkena stunting.

Jika penanganan yang dilakukan hanya berdasarkan sampel, ujar Wiriya, takutnya seperti ibarat gunung es. Di atas terlihat kecil, namun dibawah terlihat besar.

“Saya tidak mau penanganan dilakukan hanya dilihat dari sampel saja. Untuk itu saya minta dilakukan pendataan dengan benar. Apalagi Dinas Kesehatan memiliki petugas terdepan yakni puskesmas dan puskesmas pembantu,” ungkapnya.

Wiriya juga meminta perangkat daerah terkait harus berkolaborasi guna melakukan penanganan stunting secara komprehensif.

“Indikator-indikator lain harus diperhatikan dalam mengatasi permasalahan stunting, termasuk pencegahannya. Misalnya, mulai anak masih dalam kandung, memperhatikan gizi dan kondisi dari orang tuanya dan lain sebagainya. Ini tidak main-main karena merupakan program nasional,” tegasnya.

Terkait itu, Wiriya meminta kepada perangkat daerah, khususnya Dinas Kesehatan melalui puskesmas agar mensosialisasikan hal tersebut. “Kalau seluruh petugas puskesmas peduli terhadap lingkungan yang ada disekitarnya, mudah-mudahan tidak ada lagi anak stunting. Apalagi ada yang namanya Posyandu,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Bappeda Kota Medan Benny Iskandar menyampaikan, rapat koordinasi ini digelar bertujuan untuk mengevaluasi percepatan penurunan stunting di Kota Medan, mereview keberhasilan dan kekurangan program di tahun 2022 agar dapat dilakukan di tahun 2023.

Selain itu, imbuhnya, melakukan penguatan koordinasi dan peran dari tugas masing-masing bidang.

“Diharapkan peran serta dari masing-masing bidang penanganan stunting dapat ditingkatkan di tahun 2023, sehingga penanganan maupun pencegahan stunting dapat dilaksanakan secara maksimal,” harap Benny Iskandar.(jns)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *