KARO – Satu Warga Berastagi Kabupaten Karo positif terpapar Virus corona Disaesa (Covid-19) sesuai hasil rapid test. Wanita berinisial S (50) kondisinya kini berangsur membaik dan mulai sembuh setelah mendapat perawatan di salah satu Rumah Sakit Swasta di Kota Medan.
Pasien sudah dicek oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 “Pemkab Karo dan sudah video call dengan pasien dan oleh tim dokter yang menangani menyatakan sampai saat ini pasien dalam perawatan (PDP),” ujar Kadis Kesehatan Kabupaten Karo drg Irna S Meliala MKes didampingi Bupati Karo, Terkelin Brahmana SH, Direktur RSU Kabanjahe, dr Arjuna Wijaya, Kalak BPBD Karo Ir Martin Sitepu, Kadis Kominfo Karo Jhonsosn Tarigan, Camat Berastagi, Mirton Ketaren dan petugas lainnya di Posko Gugus Tugas di Jalan Selamat Ketaren Kabanjahe, Rabu (08/04/2020).
Menurut Irna S Meliala, korban sebelumnya pernah berkunjung ke Surabaya beberapa waktu lalu dan kembali ke rumahnya pada pertengahan Maret lalu. Selama di rumah di Berastagi korban mengalami demam.
Mengalami adanya gangguan kesehatan pasien berobat ke salah satu rumah sakit swasta di Berastagi. Berdasarkan pemeriksaan sementara ternyata dalam diri korban ada gejala Covid-19 dan selanjutnya korban di rujuk ke RSU Columbia Medan dirawat di rumah sakit tersebut sejak 31 Maret lalu hingga 08 April 2020.
Untuk menghindari sebaran penularan berdasarkan penjajakan tim, keluarga korban telah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya negatif, disamping tetap menunggu dampak selama 14 hari ke depan.
“Namun demikian setelah dilakukan penelusuran, tim menemukan bahwa korban ada kontak dengan 24 orang. Ke 24 orang tersebut dikategorikan sebagai orang dalam pantawan (ODP) untuk selanjutnya dianjurkan mengisolasi diri secara mandiri dan dilakukan pemeriksaan kesehatan sesuai protokoler pananganan pencegahan Covid-19,” ujar Irna Meliala.
Ditambahkannya, setelah melakukan investigasi ke rumah pasien tim menemukan ada 7 (tujuh ) orang yang berada disekitar pasien yang pernah kontak langsung. Terdiri dari 5 (lima ) orang dewasa dan 2 (dua) orang anak-anak. Tetapi setelah di rapid test mereka negatif walaupun tetap menjadi pantawan.
Disebutkan, berdasarkan hasil RT-PCR pasien positif terkena Covid-19 dan selanjutnya dirawat di rumah sakit. Sementara keluarga korban tetap dilakukan karantina mandiri dengan mempedomani jarak, menjauhi kerumunan dan menjaga kebersihan mencuci tangan dan menggunakan masker apabila keluar rumah.
Bupati Karo Terkelin Brahmana SH pada kesempatan itu menghimbau dalam penanganan pencegahan penularan Covid-19 kunci terdepan adalah masyarakat sendiri sementara petugas medis merupakan garda paling akhir.
Disinggung tentang dampak sosial ekonomi masyarakat yang terdampak Covid-19, menurut Terkelin Brahmana sudah menyikapinya melalui pemberian bantuan melalui jaringan pengaman sosial dan sumber dananya dari APBD Kabupaten Karo tahun 2020. “Sudah dianggarkan dalam penanganan pencegahan Covid-19 sebanyak Rp27 miliar,” tegas Terkelin.(Jai)