JELAJAHNEWS.ID, LANGKAT – Saat musim penghujan datang seperti sekarang ini, tentu banyak membuat halaman rumah warga tergenang dengan air hingga beberapa hari. Hal ini tentu akan menjadi tempat tinggal berbagai bibit penyakit yang ada.
Dan untuk mengurangi resiko tersebut, pada 1 September 2020 kemarin, PT. Tirta Investama (AQUA) melalui mitra pelaksana program CSR mereka, yaitu Sources Of Indonesia (SOI) berkoordinasi dengan pihak Desa Emplasmen untuk membuat biopori di halaman rumah-rumah warga yang sering tergenang. Sedikitnya, ada 500 biopori yang harus selesai dikerjakan sejak akhir agustus 2020 lalu.
Sebagaimana diketahui, biopori merupakan lubang kecil yang sengaja dibuat dilokasi-lokasi yang rentan terjadi genangan saat hujan turun. Biopori biasanya dibuat dengan memanfaatkan pipa paralon atau botol-botol bekas yang diisi dengan media organic seperti potongan rumput sehingga menyebabkan zat renik hidup dan membuat pori-pori tanah menjadi lebih besar sehingga mampu menyerap air di permukaan tanah.
Boy Ardiansyah selaku perwakilan SOI dan merupakan pelaksana dilapangan pembuatan Biopori menjelaskan, mulai Bulan juli lalu pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Desa Emplasmen untuk membuat 500 biopori di halaman-halaman pemukiman warga yang selalu tergenang air saat hujan turun.
“Kita jelaskan manfaat biopori ini kepada pihak Desa dan juga masyarakat, sehingga mereka bisa memahaminya. Dan untuk pengerjaan pembuatan biopori ini, kita juga memberdayakan masyarakat lokal seperti padat karya, sehingga mereka juga mendapat manfaat secara ekonomi dalam proses pengerjaannya,” kata Boy.
“Jadi, selain menjadi solusi bagi pemukiman yang selalu tergenang, program biopori ini juga mampu menjaga keseimbangan air tanah di sekitar Desa Emplasmen dan dapat dimanfaakan kembali oleh warga dalam bentuk air bersih di sumur-sumur mereka,” tambahnya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Desa Emplasmen, Kristian juga menyambut baik program biopori yang dilakukan AQUA tersebut. Dikatakannya bahwa program tersebut sangat bagus dilakukan, mengingat banyak halaman rumah warga yang selalu tergenang, namun masyarakat sendiri juga tidak mendapat solusi dari masalah tersebut.
“Dengan adanya program biopori yang dibuat oleh AQUA ini, kita harap masalah banjir ataupun genangan air yang ada di halaman rumah warga bisa dapat terselesaikan. Dan kedepan kami harapkan juga, ada lagi program seperti ini mengingat di Desa Emplasmen ini cukup banyak halaman rumah warga yang mengalami hal serupa,” ujar Kristian.
Terpisah, Stakeholder Relation Coordinator PT. Tirta Investama Langkat, Jimmi Simorangkir menjelaskan, saat ini telah memasuki musim hujan, dan curah hujan juga sudah cukup tinggi. Sehingga demikian, katanya, di tahun 2020 ini pihaknya memiliki target dengan membuat 500 titik biopori di sekitaran pemukiman warga yang selalu tergenang saat hujan.
“Sebanyak 100 titik sudah kita buat untuk Desa Pasar VI, dan 400 titik di Desa Emplasmen. Kita harap, program biopori yang kita lakukan ini dapat memberi manfaat terhadap masyarakat, terutama masalah genangan di sekitar pemukiman. Dan program ini juga merupakan bagian edukasi kita kemasyarakat untuk membuat biopori di lokasi-lokasi yang rawan genangan saat hujan turun. Sehingga air akan lebih cepat terserap ke dalam tanah dan genangan dapat di minimalisir,” ucap Jimmy seraya berharap agar masyarakat juga turut serta dalam merawat biopori tersebut sehingga dapat berfungsi maksimal. (IP)