MEDAN – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut dari jauh hari telah mempersiapkan rumah sakit rujukan untuk isolasi pasien yang terpapar covid-19.
Rumah sakit rujukan tersebut diantaranya, RSU GL Tobing Tanjung Morawa, RS Martha Friska Yos Sudarso, RSU Matha Friska Multatuli Medan, RSUD Abdul Manan Simatupang Asahan, RSUD Gunung Sitoli, serta RSUD Perdagangan. Selain itu, ada juga RSUP H. Adam Malik, RSUD Tarutung, RSUD Djasemen Pematangsiantar, dan RSUD Padangsidimpuan. Dengan begitu, banyak ruang isolasi yang tersedia untuk pasien covid-19.
Di Kota Medan sendiri, total ruang isolasi rumah sakit berjumlah 757 buah. Hingga kemarin, Rabu (8/7/2020) pukul 17.00 WIB, tercatat sedang merawat 575 penderita terpapar Covid-19. Sehingga ruang isolasi saat ini masih tersedia untuk menangani pasien baru. Sebagaimana hal itu disampaikan Juru Bicara (Jubir) GTPP Sumut, Whiko Irwan saat melakukan konferensi pers secara virtual di Media Centre GTPP Sumut, Lantai 6 Kantor Gubsu, Kamis (9/7/2020).
“Meski begitu, dengan terus meningkatnya angka penderita covid-19 di wilayah kita, tidak menutup kemungkinan dalam beberapa waktu ke depan rumah sakit yang ada ini akan terisi penuh dengan pasien terpapar covid-19,” kata Whiko.
Whiko menjelaskan, beberapa kategori orang yang terpapar dan bagaimana penanganannya sesuai dengan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. Untuk Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dengan gejala klinis sedang dan berat harus dirawat atau isolasi di rumah sakit, serta dilakukan pemeriksaan swab tenggorok (Swab PCR).
“Bila hasil swab PCR 2 kali berturut-turut dengan hasil negatif, maka yang bersangkutan tergolong penderita non-covid, dan dapat keluar dari ruang isolasi kecuali memiliki penyakit menular lainnya selain covid-19,” ujar Whiko.
Begitu pula orang Swab PCR positif baik dengan gejala maupun tanpa gejala, harus melaksanakan isolasi. Selanjutnya orang tersebut dinyatakan sembuh bila hasil Swab PCR negatif berikutnya 2 kali berturut-turut dan tanpa gejala. Orang Tanpa Gejala (OTG) yang memiliki riwayat kontak erat penderita Covid-19 bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Terakhir, orang tanpa gejala yang kedapatan hasil rapid test reaktif, bisa isolasi mandiri di rumah. Setelah dilakukan pemeriksaan swab dengan hasil negative covid-19, yang bersangkutan dapat lepas dari isolasi mandiri dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan pencegahan covid-19,” kata Whiko.
Whiko menyampaikan data orang terpapar covid-19 di Sumut. Pasien sembuh 514 orang, PDP sebanyak 252 Orang, PCR positif 2085 orang dan meninggal 115 orang. Meski angka kesembuhan terus meningkat, penularan masih terus terjadi. Karena itu masyarakat perlu menjalankan protokol kesehatan. Sebab melaksanakan protokol kesehatan merupakan satu-satunya cara mudah agar covid-19 tidak tersebar lebih luas.
“Kasihani lah orang tua kita yang lanjut usia, saudara-saudara kita, atau anak-anak kita yang rentan terhadap covid-19 yang akan memberikan dampak buruk bagi mereka. Disiplin dan bersabarlah dalam melaksanakan protokol kesehatan. Gunakan masker penutup hidung dan mulut, jaga jarak interaksi 1-2 meter, cuci tangan dengan air dan sabun, serta jauhi kerumunan orang banyak,” pesan Whiko. (IP)