JELAJAHNEWS.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan penyaluran program bantuan langsung tunai (BLT) desa per 20 September 2020 sudah mencapai Rp.15,1 triliun. Realisasi tersebut masih di bawah 50% dari total anggaran BLT Desa dalam program pemulihan ekonomi (PEN) yang mencapai Rp.31,8 triliun.
“Ini berasal data dari Kementerian desa untuk 74.146,” ujarnya dalam webinar yang digelar Kagama, beberapa waktu lalu.
Airlangga melanjutkan, total dana itu telah tersalurkan kepada 7.970.652 kepala keluarga atau 72,45% dari total target 11 juta kepala keluarga di 74.146 desa yang jadi sasaran. Ia melanjutkan, komposisi kelompok penerima manfaat BLT tersebut antara lain petani dan buruh tani sebesar 88%, nelayan dan buruh nelayan 4%, buruh pabrik sebesar 2%, guru 1%, dan pedagang serta UMKM sebesar 5%.
“Kelompoknya adalah petani dan buruh tani sebesar 7 juta penerima, nelayan dan buruh nelayan 323.000, buruh pabrik sebesar 163.338, guru 68.780 dan pedagang serta UMKM 400.597,” paparnya.
Airlangga juga menjelaskan, besaran BLT yang diberikan adalah Rp.600 ribu per bulan untuk 3 bulan pertama. Setelah itu, tiga bulan berikutnya kelompok penerima manfaat akan diberikan BLT sebesar Rp.300 ribu per bulan. Penerima manfaat sendiri berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu dan tidak termasuk menerima program keluarga harapan, kartu sembako, dan kartu prakerja.
“Pendataan penerima dilakukan oleh Kepala Desa atau tim relawan desa serta pendamping dari Pemda diatur oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KemendesPDTT),” tandasnya. (cni)