SEMARANG – Baintelkam Mabes Polri mengunjungi Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Jawa Tengah sekaligus menyerahkan bantuan berupa masker dan handsanitizer pada Kamis (23/12/2021).
Awalnya mereka berkunjung ke Gereja Isa Almasih Lobak yang terletak di Jalan Lobak I No 6-8 Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kunjungan ke Gereja tersebut untuk meminta saran dan masukan khususnya terkait penetapan kebijakan masa libur Nataru mengingat Jawa Tengah merupakan pusat tujuan mudik dan wisata disaat liburan.
Kunjungan Baintelkam Mabes Polri itu diterima langsung oleh Pdt Yosua Wardaya selaku Sekertaris Umum PGI Jateng.
“Karena Natal ini istimewa untuk umat kristiani, jauh-jauh hari saya ingin meminta masukan agar ibadah Natal yang setahun sekali tetap berjalan khidmat dan berkualitas tanpa mengurangi maknanya. Tapi juga tetap menjaga agar jangan sampai libur Nataru jadi pemicu munculnya gelombang ketiga Covid-19,” ujar Pdt Yosua Wardaya selaku Sekertaris Umum PGI Jateng.
Dikatakan, dalam memberi keamanan dan kenyamanan saat Nataru pihak Kepolisian akan menggelar Operasi Lilin Candi yang berlangsung mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
Oleh karena itu, Pdt Yosua menekankan bahwa situasi saat ini sedang tidak baik-baik, meskipun Covid-19 di Tanah Air masih terkendali, namun beberapa negara terutama di Eropa kini tengah dihantam badai gelombang ketiga. Bahkan, pandemi Covid-19 yang menyebabkan angka kasus positif hingga kematian yang meningkat secara signifikan.
Disisi lain, Pdt Yosua menyatakan sangat mendukung upaya dan kerja keras pemerintah dan Kepolisian dalam menghadapi masa sulit melawan pandemi Covid-19.
Olehnya, Ia mengimbau gereja-gereja agar turut serta mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga saat Nataru.
“Bersama-sama pemerintah, TNI/Polri dan masyarakat kita pasti bisa melewati masa ini. Saya harap tahun ini tidak ada gereja yang memasang tenda untuk ibadah di Jumat malam (24 Desember 2021). Kalau bisa di rumah saja,” tuturnya.
Diperkirakan, pada malam jelang Hari Natal, tepatnya Jumat, 24 Desember, itu akan menjadi sangat krusial. PGI Jawa Tengah telah mengirimkan surat imbauan kepada tiap-tiap gereja dan meminta supaya lebih banyak aktivitas gereja dicurahkan ke arah virtual.
“Kalau ada aktivitas ibadah Jumat malam nanti untuk menyambut Hari Natal pun agar dibuat sejak sore sehingga bisa dibagi beberapa sesi. Kita imbau gereja-gereja untuk bisa mengantisipasi ini,” tandasnya.
Pdt Yosua meminta supaya kegiatan-kegiatan ibadah dan lainnya difokuskan melalui virtual/daring. Sedangkan, untuk aktivitas ibadah Natal yang akan dilakukan di gereja menyesuaikan ketetapan ketentuan PPKM level 3.
Yang antara lain, membatasi kuota Jemaat antara 25 sampai 30 persen dari total daya tampung kuota Jemaat dengan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Ia mengingatkan, Natal adalah spirit kekeluargaan dan kesederhanaan. Sehingga, merayakan Natal dan menyambut tahun baru bersama keluarga dalam suasana kesederhanaan itu menjadi yang terpenting dalam masa pandemi ini. (MB/JN)