JELAJAHNEWS.ID, SIMALUNGUN – Para pengendara khususnya pengendara roda dua (sepeda motor) mengeluhkan lambannya pengerjaan penambalan jalan Provinsi dari Pematang Siantar menuju Parapat hingga menimbulkan rawan kecelakaan.
Hal tersebut disampaikan beberapa pengendara roda dua kepada media , saat melintas di jalan provinsi dari Siantar menuju kota wisata parapat, tepatnya di Nagori Tiga Dolok, Kecamatan Dolok Paribuan, Senin (27/7/2020) sekira jam 10.30 Wib.
Seperti dikatakan Marian Saragih salah seorang pengendara roda dua yang datang dari Siantar menuju Parapat mengatakan sangat terganggu dengan kondisi jalan yang sudah dibongkar di beberapa ruas jalan namun tak kunjung ditambal.
“Dengan kondisi jalan seperti ini jelas sangat menimbulkan rawan kecelakaan bagi pengendara khususnya roda dua, apalagi dengan kondisi cuaca saat ini musim hujan, kondisi jalan licin sehingga sangat rentan menimbulkan kecelakaan,” keluhnya.
Dia berharap kepada pihak yang mengerjakan proyek tersebut agar secepatnya menambal jalan yang sudah dibongkar sehingga pengendara nyaman melintas, apalagi jalan ini kan jalan raya yang selalu ramai dilalui kendaraan.
Hal yang sama juga disampaikan Wahyudi pengendara lainnya agar pengerjaan penambalan jalan tersebut supaya lebih dipercepat.
“Jika sudah dibongkar seharusnya langsung ditambal agar tidak menimbulkan rawan kecelakaan saat melintas, jangan terlalu lama dibiarkan demi keselamatan pengendara, apalagi jalan ini menuju kota wisata Parapat Danau Toba seharusnya pengendara harus nyaman melintas,” ujarnya.
Sementara itu S Sinaga salah seorang pekerja dari PT Kasena selaku pihak rekanan yang mengerjakan proyek tersebut mengatakan mulai besok (hari ini red) sudah dilakukan penambalan diruas jalan yang sudah dibongkar.
“Aspalnya sudah tiba di Siantar kemarin kemungkinan mulai besok sudah dikerjakan, bukannya lamban karena memang aspalnya belum ada karena jalan yang sudah dibongkar harus ditambal menggunakan Campuran Aspal Panas (CAP),” jelas Sinaga dilokasi.
Ditambahkannya pengerjaan patching (penambalan) jalan provinsi tersebut dilakukan mulai dari Tebing Tinggi hingga ke Parapat selama 10 bulan yakni maret hingga desember.
“Kalau mau bertanya langsung saja ke manager, kantornya di jalan sisingamangaraja pematang siantar, saya hanya pekerja disini,” tandasnya.(fis)