MEDAN – Pemko Medan menerima bantuan sejumlah peralatan kesehatan dari PT Wilmar Nabati Indonesia. Nantinya, peralatan berupa 1000 pcs baju alat pelindung diri (APD), 2000 pcs masker bedah, 100 pcs masker 3M N95, 200 pasang sepatu boot, 50 pcs kacamata pelindung, 300 pasang sarung tangan dan 24 pcs infrared thermometer forehead (alat ukur suhu tubuh) akan dibagikan ke rumah sakit dan puskesmas di 21 kecamatan se-Kota Medan.
Bantuan tersebut diberikan Corporate Affairs PT Wilmar Nabati Indonesia Johanes kepada Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kota Medan di Gedung Serba Guna Dharma Wanita, Jalan Rotan, Selasa (21/4/2020) siang.
Dalam sambutan singkatnya, Akhyar mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada Pemko Medan. Terlebih, diakui Akhyar, Pemko Medan saat ini sangat membutuhkan peralatan kesehatan guna mendukung kelancaran tugas tim medis dalam menangani pasien.
“Alhamdulillah, hari ini kita mendapatkan bantuan yang tentunya sangat bermanfaat bagi kita. Terutama APD yang menjadi peralatan kesehatan terpenting guna melindungi diri para tim medis. Nantinya kita akan salurkan ke rumah sakit dan puskesmas di 21 kecamatan se-Kota Medan,” kata Akhyar.
Diungkapkan Akhyar, untuk puskesmas, akan disalurkan peralatan kesehatan yang memang sesuai kebutuhan. Sebab, puskesmas menjadi tempat bagi warga untuk melakukan screening awal. “Selain itu kita akan salurkan ke rumah sakit yang sangat membutuhkan peralatan kesehatan seperti di RSUD Dr Pirngadi,” ungkapnya.
Namun sebagian dari peralatan kesehatan akan disimpan di Posko Gugus Tugas Covid-19. Dengan demikian, jika ada kebutuhan yang sangat mendesak, maka dapat digunakan dengan segera. “Jika kembali diperlukan, kita sudah punya stok,” bilangnya.
Di kesempatan tersebut, mantan anggota DPRD Medan itu juga mengungkapkan bahwa saat ini Pemko Medan tengah mengkaji diberlakukannya Pembatasa Sosial Berskala Besar (PSBB) dan cluster isolation. Namun, Akhyar mengaku lebih memilih menerapkan cluster isolation artinya siapa yang sakit, dia yang diisolasi. Jadi dititik beratkan pada fokus penanganan.
“Kita tengah menyusun segala aturan tentang cluster isolation. Jika nanti telah selesai, maka yang selama ini hanya sekedar himbauan, ke depan akan diberlakukan sanki. Hal ini sebagai upaya kita untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Medan. Kita optimis, ini bisa kita atasi bersama lewat penanganan yang maksimal,” pungkasnya.
Sebelumnya, Corporate Affair PT Wilmar Nabati Indonesia Johanes berharap bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan dan digunakan dengan sebaik-baiknya. Selain itu juga, pemberian bantuan peralatan kesehatan tersebut sebagai bentuk kontribusi, sumbangsih dan kepedulian terhadap Kota Medan.
“Saat ini, hanya ini yang bisa kami berikan. Kami berharap, bantuan ini dapat turut membantu Pemko Medan dalam langkah penanganan Covid-19. Semoga bantuan ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan memberikan manfaat besar khususnya bagi tim medis,” ujar Johanes.
Selanjutnya, usai penyerahan yang turut disaksikan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemko Medan dan 21 camat se-Kota Medan, Akhyar bersama pihak PT Wilmar Nabati Indonesia membuka kotak yang berisikan peralatan kesehatan tersebut. Kemudian, secara simbolis, Akhyar menyerahkan kepada camat untuk dibawa ke wilayah masing-masing.(RRL)