JELAJAHNEWS.ID, SIMALUNGUN – PT Toba Pulp Lestari mengadakan pelatihan cara pembuatan kompos (pupuk organik) kepada kelompok tani Dos Roha, dusun Naga Hulambu, Nagori Pondok Buluh, Kecamatan Dolok Panribuan, Kamis (23/7/2020.
Pelatihan cara pembuatan kompos tersebut langsung dibimbing Koordinator Community Devolepment PT TPL Agam Sinaga dan Tasya Sirait di areal Tanaman Kehidupan Naga Hulambu (Konsesi TPL).
Agam Sinaga mengatakan tujuan diadakannya pelatihan ini yakni, agar para petani dapat menghemat biaya pengeluaran dengan cara memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat dilingkungan mereka sendiri untuk dijadikan kompos (pupuk organik) serta mengurangi pemakaian pupuk kimia pada tanaman.
“Kita berharap dengan adanya pelatihan cara pembuatan kompos ini para petani khususnya para kelompok tani binaan PT TPL tidak lagi tergantung pada pupuk kimia untuk digunakan pada tanaman mereka, pihak perusahaan juga akan berupaya mengadakan pelatihan ini hingga para kelompok tani nantinya mampu membuat pupuk kompos seperti yang kita praktekkan langsung saat ini,” jelas Agam didampingi Tasya.
Agam menambahkan adapun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kompos (pupuk organik) seperti yang kita buat saat ini sangat mudah didapatkan. Para petani cukup memanfaatkan sumber daya alam yang ada dilingkungan sekitar mereka seperti rumpuk lunak, dedak, gula aren, batang pisang dan cairan Em 4 (cairan mikroorganisme).
“Setelah rumpuk lunak dipotong (diiris-iris) lalu dicampur dengan dedak dan gula aren yang sudah dimasak (dicairkan) kemudian disiram dengan air yang sudah diaduk dengan cairan em 4 sesuai ukuran, lalu dibungkus selama 2 minggu, selanjutnya dicampur dengan tanah sesuai ukuran dan kompos siap digunakan pada tanaman ringan maupun keras,” pungkas Agam menjelaskan.
Sementara itu Nefride Parhusip mewakili anggota kelompok tani menyampaikan terima kasih kepada PT TPL yang telah mengadakan pelatihan cara pembuatan kompos.”Kami mengucapkan terima kasih kepada PT TPL atas adanya pelatihan ini karena sangat bermanfaat bagi kami sebagai petani. Selama ini kami selalu menggunakan pupuk kimia pada tanaman kami, dengan adanya pelatihan ini kedepannya kami akan mengurangi penggunaan pupuk kimia dan beralih ke kompos,” ujarnya.