MEDAN – Suasana haru dan penuh khidmat menyelimuti seluruh ruangan ketikaprosesi akad nikah putri kedua Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi dan Nawal Lubis, Siti Andira Ramayana di Rumah Dinas Gubernur, beberapa waktu lalu.
Prosesi sakral ini sekaligus menandai Siti Andira Ramayana resmi melepas masa lajangnya dan menjadi istri dari Arifuddin Maulana Basri, yang merupakan putra dari pasangan Basri Muhammad dan Maslina Pasaribu.
Sesuai arahan Gubernur sebelumnya terkait pelaksanaan akad nikah putrinya, jumlah undangan benar-benar dibatasi untuk keluarga. Selain itu, penerapan protokol kesehatan juga benar-benar diberlakukan secara ketat termasuk diantaranya pengaturan jarak kursi, wajib memakai masker atau face shield, tidak bersalaman dan lainnya.
Prosesi diawali dengan permohonan izin dan permintaan restu oleh Siti Andira Ramayana kepada kedua orang tua. Dilanjutkan dengan penyambutan calon mempelai pria dan pembacaan ijab kabul.
Menatap dan menjabat tangan Gubsu dengan penuh keyakinan, Arifuddin yang mengenakan teluk belanga kombinasi warna putih dan abu-abu mengucapkan ijab kabul dengan lantang dalam satu tarikan nafas. Hadir sebagai saksi mempelai wanita mantan Panglima TNI Jenderal (Purn), Gatot Nurmantyo dan saksi mempelai pria, Plt.Gubenur Aceh, Nova Iriansyah.
Kemudian, pengantin duduk bersama di pelaminan dan mendengarkan nasehat pernikahan oleh Ustaz Tengku Zulkarnain. Disambung dengan acara sungkeman atau yang biasa disebut angkat sembah dalam adat Melayu.
Duduk dihadapan kedua orang tuanya, Siti Andira memberikan peluk dan cium sambil mengucap maaf. Air matanya pun jatuh menitik tak terbendung kala berpelukan dengan sang ayah.
Saat ditemui disela-sela acara, Gubsu, Edy Rahmayadi mengungkapkan rasa bahagianya sekaligus haru telah menikahkan putrinya yang kedua dengan proses yang lancar dan disiplin protokol kesehatan selama acara berlangsung.
“Mudah-mudahan acara ini berkah. Saya sungguh bahagia sekaligus terharu, saya minta doa untuk putri saya. Dan mohon maaf, saya tidak bisa mengundang banyak pihak,” ucapnya.
Menambah khidmat upacara akad, diselenggarakan pula upara Tepung Tawar sebagai bentuk rasa syukur dan gembira serta meminta restu dari sanak saudara dan undangan. Selain orang tua dan saksi pernikahan, tetamu yang hadir juga ikut menepung tawari pengantin.
Acara berakhir dan ditutup dengan pemberian ucapan selamat kepada pengantin tanpa bersalaman dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Tetamu kemudian dipersilahkan menikmati hidangan makanan yang telah tersaji. (IP)