JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19, Hery Trianto mengatakan bahwa kampanye perubahan perilaku merupakan sebuah keniscayaan.
Sehingga demikian, katanya, kampanye yang sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir di penghujung 2020 kemarin, harus dilanjutkan pada tahun 2021 ini. Sehingga diharapkan masyarakat bisa bersama-sama berjuang menurunkan kurva penularan Covid-19.
“Jadi strateginya paralel antara kampanye perubahan perilaku, kampanye 3T, dan program vaksinasi. Ini akan saling menopang dan mendukung keberhasilan yang lain,” tutur Hery saat menjadi narasumber dalam webinar dengan tema ‘Vaksinasi Covid-19, Perubahan Perilaku dan Diseminasi Informasi’ yang diselenggarakan oleh Dewan Pers dan BBC Media Action, Jumat (8/1/2021).
Sebelumnya, Hery mengatakan bahwa vaksin bukanlah obat yang mematikan covid-19, dan mereka yang sudah divaksin bukan berarti akan kebal dari virus. Dijelaskannya bahwa vaksin hanya merangsang tumbuhnya antibodi di dalam tubuh, sehingga fitalitas bagi mereka yang terinfeksi bisa dikurangi.
Ia pun menyampaikan, mereka yang sudah menjalani vaksinasi bukan berarti juga tidak bisa menulari orang lain. Dikatakannya bahwa orang tersebut tetap berpotensi untuk menulari apabila terinfeksi oleh Covid-19.
Menurutnya, vaksin hanyalah salah satu solusi untuk menanggulangi covid-19. Sehingga masyarakat tetap dihimbau untuk tetap menjalankan 3M.
“Program vaksinasi yang akan kita jalankan tidak boleh menanggalkan kewajiban menerapkan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, jaga jarak dan hindari kerumunan, serta cuci tangan dengan menggunakan sabun di air yang mengalir,” ungkap Hery.
Di tengah program vaksinasi yang terus dipersiapkan oleh pemerintah, sambungnya, masyarakat harus meneruskan upaya untuk menurunkan kurva penularan. Sebab menurutnya, saat ini kita sedang berlomba antara kecepatan terjadinya penularan di tengah masyarakat dengan program vaksinasi untuk memunculkan antibodi.
“Upaya mendisiplinkan masyarakat tetap diperlukan untuk menurunkan kurva penularan, akan sangat berbahaya apabila penyebaran Covid-19 berlangsung cepat seperti sekarang. Jangan sampai masyarakat terlanjur terinfeksi sebelum vaksinasi karena akan membuat program ini menjadi mubazir,” pungkasnya. (IP)