Plt Dirut PD Pasar : Penutupan Pasar Tradisionil di Medan Hoax

MEDAN – Pelaksana tugas (Plt) Dirut PD Pasar Nasib membantah keras informasi yang menyebutkan seluruh pasar tradisionil di Kota Medan akan tutup, selama sepekan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Ditegaskannya, informasi itu tidak benar, sebab PD Pasar sampai saat ini belum ada mengeluarkan surat untuk penutupan pasar tersebut.

“Berita (penutupan pasar) tidak benar dan itu hoax. Tidak mungkin seluruh pasar tradisionil ditutup, sebab pasar selama ini menjual seluruh kebutuhan pokok masyarakat. Jika pasar ditutup, masyarakat tentunya akan kesulitan untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok. Sekali lagi saya tegaskan itu (penutupan pasar) adalah hoax,” kata Plt Nasib di Medan, Minggu (22/3/2020).

ia mengatakan, siap untuk melaporkan orang yang menyebarkan berita hoax itu kepada apparat kepolisian. Sebab, berita yang tidak benar itu sangat meresahkan masyarakat dan dapat memicu terjadinya panic buying.

Mengantisipasi penyebaran virus corona di lingkungan pasar, pencegahan telah dilakukan dengan melakukan penyemprotan cairan disinfektan di Kantor PD Pasar maupun sejumlah pasar tradisionil di Kota Medan. “Penyemprotan akan dilakukan secara bertahap terhadap seluruh pasar tradisional di Kota Medan yang berjumlah 53 unit,” jelasnya.

Tidak hanya melakukan penyemprotan, Nasib menjelaskan, PD Pasar juga akan menyediakan hand sanitizer untuk digunakan masyarakat membersihkan tangan ketika berbelanja di pasar tradisionil. Dengan demikian masyarakat merasa lebih tenang, sebab hand sanitizer dapat mencegah terjadinya penyebaran virus corona.

Terkait informasi tersebut, Nasib pun mengajak seluruh warga untuk tidak panik dan tidak perlu melakukan pembelian dalam jumlah besar untuk stok persediaan. “Berbelanjalah seperti biasa, sebab PD Pasar tidak akan menutup pasar tradisionil untuk mengantisipasi penyebaran virus corona tersebut!” tegasnya.

Informasi yang menyebutkan seluruh pasar tradisionil selama sepekan mulai berembus sejak Sabtu (21/3). Berita tersebut menyebabkan warga resah, sehingga sejumlah warga mulai melakukan pembelian untuk stok sebagai antisipasi kalua pasar tradisionil tutup. “Begitu mendengar kabar itu, saya langsung pergi ke Pasar Sei Sikambing membeli bahan kebutuhan untuk stok. Bayangkan kalau pasar tradisionil tutup seminggu, dimana lagi saya membeli bahan kebutuhan pokok,” jelas Fanny (34), salah seorang warga. (RRL)