JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Medan Ir Arief Sudarto Trinugroho MT mendampingi Gubsu Edy Rahmayadi meninjau lokasi yang terkena banjir rob di Jalan Bagan Deli, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Selasa (20/10/2020) siang. Selain menggenangi rumah, aktifitas warga pun lumpuh total karena ketinggian banjir rob sempat mencapai sekitar 1 meter.
Kedatangan Gubsu bersama Pjs Wali Kota beserta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait baik di lingkungan Pemprov Sumut dan Pemko Medan langsung disambut gembira warga sekitar. Mereka berharap ada solusi dari peninjauan yang dilakukan, sebab warga selama ini selalu menjadi korban banjir rob tersebut.
Setibanya di lokasi, Pjs Wali Kota dan Gubsu langsung berjalan di tengah teriknya panas matahari untuk melihat kondisi lingkungan sekitar pasca surutnya air. Perguruan Al Wasliyah yang berada persis di depan Kantor Kelurahan Bagan Deli menjadi lokasi pertama ditinjau. Setelah itu dilanjutkan dengan meninjau rumah warga.
Diungkapkan warga sekitar, air mulai merangkak naik sekitar pukul 02.00 WIB sehingga ketinggiannya mencapai sekitar 1 meter. “Yang paling parah rumah warga yang berdekatan dengan sungai, ketinggian air lebih 1 meter. Yang kasihan ibu-ibu dan anak-anak, mereka kawalahan menghadapi banjir rob tersebut,” ungkap salah seorang pria paro baya.
Gubsu dan Pjs Wali Kota dengan penuh perhatian menampung semua keluhan yang disampaikan warga. Setelah itu Pjs Wali Kota dan Gubsu berjalan hingga sampai di atas jembatan dan melihat sudah tidak ada lagi jalur hijau dipinggiran Sungai Deli. Tampak pinggiran sungai telah padat dipenuhi rumah warga.
Dari atas jembatan tersebut, Gubsu dan Pjs Wali Kota beserta pimpinan OPD terkait berdiskusi untuk mengatasi persoalan banjir rob yang selalu menerpa warga. Dari diskusi singkat yang dilakukan, Pemprov Sumut dan Pemko Medan dibantu stakeholder yang ada di kawasan tersebut segera melakukan rapat untuk menyikapi masalah warga yang selalu menjadi langganan banjir rob.
Usai diskusi kecil yang dilakukan, Gubsu menerangkan, banjir rob merupakan peristiwa alam yang terjadi sehingga apapun yang dilakukan tidak dapat untuk mengatasi maupun menghentikannya. Oleh karenanya yang perlu menjadi perhatian, jelas Gubsu, warga sekitar yang selalu menjadi korban banjir rob.
Dari hasil peninjauan dan pantauan yang dilakukan, kata Gubsu, banyak warga yang mendirikan bangunan rumah di jalur hijau. “Seharusnya jalur hijau ini ditumbuhi hutan bakau, bukan bangunan rumah warga sehingga mengganggu ekosistem yang ada. Untuk itu kami akan bersama Pemko Medan, Pelindo, BPN bersama dengan OPD terkait pecahkan persoalan ini,” kata Gubsu.
Ketika disinggung kemungkinan dilakukan relokasi terhadap warga yang bermukim di jalur hijar tersebut, Gubsu mengatakan, masih mempelajarinya. Sebab, jumlah warga yang bermukim di jalur hijau tidak sedikit dan mencapai ribuan sehingga penanganannya akan dilakukan bertahap. “Yang pasti akan kita carikan jalan keluarnya,” jelasnya.
Usai peninjauan, Pjs Wali Kota Medan Ir Arief Sudarto Trinugroho MT menyatakan, Pemko Medan siap mendukung penuh langkah yang akan dilakukan Gubsu untuk menyikapi warga yang selalu menjadi korban banjir rob. Dikatakan Arief, Pemprov Sumut akan bersinergi dengan Pemko Medan, Pelindo serta seluruh stakeholder yang ada untuk merumuskan.
“Kita bukan mengatasi dampaknya tetapi mengatasi masalahnya. Untuk itu kita akan inventarisir apa masalahnya dan bagaimana cara penanganannya, termasuk penganggarannya. Selain itu kita nanti menghimbau seluruh perusahaan besar yang ada di sekitar kawasan tersebut agar dapat menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) guna membantu secara rill masyarakat sekitar,” jelas Pjs Wali Kota. (Jai)