JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Terkait soal kebocoran pipa gas milik PT Sorik Merapi Geothermal Power (SMGP) di Kab. Mandailing Natal, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan bahwa pihak perusahaan harus bertanggung jawab atas peristiwa yang turut memakan korban tersebut.
Selain menanggung biaya perobatan dan santunan terhadap para korban, Edy pun mengatakan bahwa PT SMGP juga bisa dijerat ke ranah hukum, bila terbukti melakukan kelalaian sesuai hasil penyelidikan yang dilakukan.
“Bukan hanya bertanggung jawab saja, dipenjara pun bisa dia (PT SMGP) kalau terbukti menyalahi aturan,” ujar Edy saat di temui di Rumah Dinas, Rabu (27/1/2021).
Lebih jauh Edy mengatakan bahwa dalam hal ini, Pemprovsu telah memberi rekomendasi kepada pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait penggunaan lahan hutan lindung yang digunakan PT SMGP untuk kepentingan saluran pipa gas miliknya.
“Sumut memang yang berikan rekomendasi. Saat itu diminta hutan lindung yang akan dilalui pipa-pipa tentang uap panas, gas. Diizinkan sama Sumut, Kenapa? Karena dia hutan lindung kan tidak ada orang. Rekomendasi itu kemudian diserahkan kepada KLHK, zaman itu, Siti Nurbaya menterinya. Dan selanjutnya, Kementerian yang punya kewenangan atas hal itu,” ungkapnya.
Kemudian terkait dengan penyebab pasti kebocoran pipa gas tersebut, Edy pun enggan untuk berkomentar banyak. Untuk itu, dirinya meminta agar semua pihak untuk bersabar. Sebab, katanya, sudah ada tim dari Kementerian ESDM dan Dinas ESDM Sumut yang melakukan pengecekan langsung ke lokasi.
“Saya tidak bisa ngomong, biar tim saja yang menyampaikan nanti. Jangan sampai muncul dugaan-dugaan yang gimana-gimana. Saya tidak mau itu,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, akibat pembukaan sumur bor PT SMGP yang berada di WELLPAD T Desa Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi, mengakibatkan 5 orang korban meninggal dunia karena keracunan gas H2S.
Kemudian, pada tanggal 25 Januari 2021, di WELLPAD T Desa Sibanggor Julu, Kec. Puncak Sorik Merapi, pihak PT SMGP melakukan pengetesan sumur bor tersebut. Akan tetapi, sekitar 15 menit kemudian saat melakukan pengecekan, beberapa masyarakat yang berada di sekitar TKP pun jatuh pingsan.
Melihat kejadian tersebut, kemudian personil Polres Madina, Aipda A. L. SINAGA yang pada saat kejadian sedang melaksanakan pengamanan di lokasi langsung melakukan pertolongan kepada masyarakat yang keracunan dilokasi. (IP/MY. Dalimunthe)