JELAJAHNEWS.ID, SERGAI – Bupati Sergai, H Darma Wijaya pimpin Apel penanganan Karhutla, di Lapangan Mapolres Sergai Sei Rampah, Senin (29/3/2021).
Turut hadir,Kapolres Sergai, AKBP Robin Simatupang,Kajari Sergai, Donny Haryono Setyawan, Ketua Pengadilan Negeri Sergai, Rio Barten Hasahatan Pasaribu, Kepala OPD, Camat, para Kapolsek, stakeholder terkait, jajaran TNI/Polri, BPBD, Basarnas, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Damkar.
Dalam sambutannya, Bupati Serdang Bedagai H. Darma Wijaya mengatakan sebagai negara dengan hutan tropis terbesar ke-3 di dunia setelah negara Brazil dan Republik Demokratik Kongo, Indonesia memiliki hutan tropis seluas 125 juta hektar yang tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua.
Untuk Provinsi Sumatera Utara (Provsu) dengan 33 kabupaten/kota termasuk Kabupaten Sergai, memiliki kawasan perkebunan yang luas dan sangat rawan terhadap bencana kebakaran.
Dikatakan Bupati, sejak tahun 2015, karhutla menjadi perhatian khusus bapak Presiden RI Joko Widodo yang selalu memberikan arahan khusus dalam penanganan karhutla. Dalam menindaklanjuti arahan Presiden, kita harus mengambil langkah strategis dalam penanganan karhutla antara lain melakukan patroli secara rutin keperusahaan untuk mengetahui sejauh mana sarana dan prasarana penanganan karhutla.
Selanjutnya melibatkan Babinsa, Babinkamtibmas serta Kepala Desa untuk mendukung patroli tersebut. Selain itu juga untuk menumbuhkan persamaan persepsi dalam proses penegakan hukum dengan Gakkumdu plus.
Bupati menambahkan pada tahun 2020, penanganan Karhutla sudah semakin terkoordinir, dimana jumlah titik kebakaran (hotspot) menurun dibandingkan 2019. Pada tahun 2020 jumlah hotspot sebanyak 89 titik, turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 120 titik.
Ia Berharap seluruh petugas bekerjasama dan bekerja keras dalam penanggulangan karhutla tahun 2021 di Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat.
Darma juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak meninggalkan rumah dengan keadaan listrik menyala, sebab kebakaran yang harus diantisipasi tidak hanya kebakaran hutan dan lahan, namun juga kebakaran rumah.
“Kemarin ada kebakaran rumah penjaga sekolah di Sei Rampah, kebakaran diduga akibat arus pendek listrik. Oleh sebab itu, bagi masyarakat yang memiliki lampu gantung di atas tempat tidur harus waspada. Khawatir lampunya meledak dan percikan apinya mengenai tempat tidur akan menyebabkan kebakaran,” tutur Bupati.
Sementara itu, Kapolres Sergai, AKBP Robin Simatupang mengatakan siap bekerjasama dengan pemerintah dalam menangani karhutla yang ada di Sergai.
“Kita memiliki personil gabungan dalam penanganan karhutla. Ketersediaan lahan basah kita juga cukup dalam menangani karhutla,” ujar Kapolres.
Kapolres juga menjamin kondisi Kamtibmas di wilayah ini kondisif dan terkendali, dan meyakini sikap toleransi masyarakat sudah sangat baik, baik antar umat beragama maupun antar umat seagama.
“Petugas sudah untuk waspada atas gangguan Kamtibmas yang terjadi di daerah ini,” tutup Robin.(Jai)