JELAJAHNEWS.ID – Perantau asal Kabupaten Samosir menggelar Deklarasi Perkumpulan Pemerhati Pembangunan Samosir (P3S), di salah satu Rumah Makan, di Pangururan, Kamis (17/10/2024). Deklarasi direncanakan digelar di Aula Kantor Pemkab Samosir namun tidak mendapatkan ijin.
Terlihat hadir, tokoh masyarakat, perwakilan pemerintah, Anggota DPRD Samosir, Pihak KPU, Pihak BAWASLU dan juga para Insan Pers yang mengusung tema ‘Samosir Tolak Politik Uang dan Suap.’
Acara dimulai dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya serta pelantikan atas pengurus oleh Ketua Dewan Pembina P3S, Yunus Situmorang.
Dalam sambutannya usai dilantik, Ketua Umum P3S, Brigjend Pol (Purn) Antonius Sitanggang, mengatakan bahwa tugas pengurus untuk mencegah praktik politik uang dan suap pada Pilkada Samosir ibarat sebuah mission impossible.
“Perkumpulan ini tidak memiliki misi profit, ini merupakan misi non profit, tidak ada keuntungan yang akan kita ambil disini, tidak ada keinginan menjadi manusia populer. Maka saya katakan, ketika saya terpilih menjadi Ketua, saya katakan bahwa misi kita ini adalah Mission Impossible. Karna, rakyat Indonesia seakan menjadikan Korupsi bagian dari budaya,” ucap Antonius Sitanggang.
Mantan Kepala BIN DKI Jakarta ini juga mengatakan bahwa Money Politic sudah terlalu marak di Kabupaten Samosir dengan istilah TTR dan serangan fajar.
“Setiap saya ke suatu tempat yang saya dengar selalu, Sadia do sian on (Berapa dari sini) . Kenapa ini bisa terjadi? Karna kemiskinan, kebodohan, minimnya pendidikan. Jadi ini harus di berantas, tolong ini bapak Bawaslu, Gakumdu, Jaksa maupun masyarakat, jangan kita menutup mata (atas politik uang, red),” ujar Antonius Sitanggang didepan para penyelenggara yang hadir..
Secara resmi Ketua Umum P3S Antonius Sitanggang memberikan Akte Notaris Pendirian P3S sebagai legal standing dari pendirian organisasi ini.
Pihaknya, masih kata Antonius, telah mengkampanyekan tolak politik dengan membuat baliho di beberapa lokasi di Kabupaten Samosir.
“Bahkan kita telah mendirikan baliho dibeberapa tempat untuk sosialisasi tolak politik uang dan suap serta stiker- stiker di beberapa kecamatan,” pungkas Antonius Sitanggang.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu), Robinson Simarmata memberikan apresiasi terhadap terbentuknya P3S untuk memberikan warna baru ke masyarakat Samosir.
“Kami ucapkan selamat buat pelantikan pengurus PPPS, dengan adanya Partisipasi dari Perkumpulan ini, tugas Bawaslu akan semakin berkurang. Nah oleh karna itu kami ucapkan terimakasih dengan visi dan misi dari perkumpulan ini. Saya berharap Perkumpulan Pemerhati Pembangunan Samosir juga melakukan pengawasan terhadap Tindakan Money Politic dan lain sebagainya,” ucapnya.
Sesi pelantikan dilanjutkan dengan prosesi simbolis yang menggambarkan persatuan dan harapan baru, di mana setiap pengurus baru mengucapkan janji untuk menjalankan amanah ini dengan penuh tanggung jawab. Keberanian dan semangat para pengurus baru terlihat jelas saat mereka menerima sertifikat dan simbol organisasi.
Di akhir acara, para peserta diajak untuk saling mengucapkan janji untuk mau berantas korupsi dan say no to money politic dan suap.
Pelantikan P3S diharapkan menjadi titik tolak untuk membawa Samosir ke arah yang lebih progresif, pikiran yang terbuka, dan tidak bertolak ukur terhadap TTR.(jns)