JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 yang akan dilaksanakan pada 9 Desember mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Medan pun mengharapkan kaum perempuan agar berperan aktif partisipasi politik.
Oleh karenanya, KPU Medan menjalin kerjasama dengan Yayasan Bina Keterampilan Desa (BITRA) Indonesia dalam melakukan sosialisasi dengan tema ‘Peran dan Partisipasi Perempuan pada Pilkada Kota Medan Tahun 2020 di Tengah Pandemi Covid-19’ di aula Kantor Yayasan BITRA Indonesia, Selasa (6/10/2020).
Sosialisasi ini dilakukan dengan mengundang kaum perempuan dari dampingan Yayasan BITRA Indonesia yang bekerja sebagai pekerja rumahan yang berada di wilayah Kota Medan. Dimana sosialisasi tersebut di ikuti oleh 30 orang kaum perempuan pekerja rumahan yang berdomisili di Kelurahan Kota Bangun dan Kelurahan Titi Papan, Kecamatan Medan Deli.
Direktur Pelaksana Yayasan BITRA Indonesia, Rusdiana Adi mengatakan, tujuan dilakukannya sosialisasi terhadap kaum perempuan ini ialah, BITRA ingin mendorong agar partisipasi perempuan dalam Pilkada mendatang lebih meningkat. Oleh karenanya, kata Diana, melalui sosialisasi yang dilakukan, BITRA bersama KPU Medan turut memberi pengetahuan dan pemahaman tentang Pilkada 2020.
“Jadi tidak boleh mengarahkan, hanya saja meningkatkan pengetahuan masyarakat dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pemilu supaya mereka punya kesadaran untuk datang ke TPS, punya kesadaran untuk memilih,” jelasnya.
Diana juga mengatakan, dalam memilih sosok pemimpin diharapkannya agar masyarakat tidak termakan oleh ‘janji manis’ dari paslon. Sehingga masyarakat datang ke TPS dikarenakan ada imbalan uang tunai yang akan diberikan dari Paslon yang dipilihnya.
“Selain itu, jangan juga karena Rasis. Jangan karena kita ada orang Batak, lalu memilih orang Batak. Sebab, kita di BITRA ini memiliki prinsip keberagaman. Artinya, siapapun pemimpinnya, selagi dia memenuhi syarat dan terutama penekanannya berpihak kepada masyarakat miskin, maka dialah yang lebih dipilih. Karena memang yang hadir hari ini adalah kelompok rentan dan perempuan miskin yang termarjinalkan,” katanya sembari menyebutkan meski demikian jumlah pemilih saat ini di atas 50% lebih banyak kaum perempuan dibandingkan kaum pria.
Sementara itu, salah seorang Komisoner KPU Medan yang hadir dalam sosialisasi tersebut, Edy Suhartono turut mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Yayasan BITRA Indonesia. Karena menurutnya, apa yang dilakukan BITRA ini sangat membantu tugas dari KPU Medan dalam menyampaikan pentingnya peran masyarakat, khususnya kaum perempuan dalam pelaksanaan Pilkada nanti.
“Kita apresiasi kegiatan yang dilaksanakan BITRA ini, yakni dengan menghadirkan kelompok perempuan yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Apalagi peran perempuan dalam pemilihan ini sangat penting, karena perempuan lah yang sebenarnya memiliki peran strategis untuk menjaga dan menyampaikan nilai-nilai dan pesan demokrasi, paling tidak di dalam keluarganya dengan mengingatkan anak dan suaminya agar hadir ke TPS pada Pilkada nanti,” sebut.
Lebih jauh Edy mengatakan bahwa KPU Medan memiliki 13 prinsip selain professional, jujur, mandiri, agar Pilkada berjalan sukses dan sehat di tengah pandemi. Dimana, katanya, dalam pelaksanaan Pilkada serentak kali ini, KPU dengan konsisten akan menerapkan protokol kesehatan sebagaimana yang diatur di dalam PKPU 6 tahun 2020, sebagai wujud dari Pilkada pada masa bencana non alam.
“Protokol kesehatan di antaranya pemakaian masker yang ini sudah semacam kebutuhan yang terus bisa diterapkan pada saat hari pencoblosan. Dan kita memang menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan saat pencoblosan dengan mengedepankan protokol kesehatan, namun masyarakat juga diharapkan untuk mematuhi protokol kesehatan dengan hadir minimal memakai masker dan hindari kerumunan,” ucapnya. (IP)