TAPSEL – Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) H. Dolly Pasaribu, S.Pt, MM mengatakan semua anak, terlahir luar biasa, cerdas, pemberani. Tidak ada anak yang terlahir bodoh, malas, bahkan nakal. Maka dari itu, peran orang tua dan guru dalam mendidik, mengarahkan, serta membentuk karakter, sangat berpengaruh pada kecerdasannya kelak.
“Itulah tugas kita bersama. Agar anak kita menjadi generasi emas guna membangun Indonesia yang lebih baik ke depan,” sebut Dolly pada acara sosialisasi terlaksananya kelompok kerja gugus tugas pendidikan anak usia dini (PAUD) Holistik Integratif (HI) di Aula Sarasi, Lantai III, Kantor Bupati Tapanuli Selatan, Kamis (24/6/2021).
Di kesempatan itu, Dolly juga menyinggung tentang masyarakat terpapar Covid-19 di Tapsel yang jumlahnya makin bertambah. Jika dilihat dari data terkini, jumlah warga yang terkonfirmasi Covid-19 mencapai 429 orang. Dengan demikian dia menegaskan, kepada seluruh masyarakat, apabila masih sayang dengan anak dan keluarga, maka harus mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19.
“Kita sama-sama mengetahui rencana pemerintah Bapak dan Ibu para tutor, penggerak, pemerhati PAUD di Tapsel pasti rindu kan untuk bertemu anak-anak kita dalam proses pembelajaran,” tanyanya.
Kalau begitu mari kita jaga anak dan keluarga kita agar terhindar dari pandemi Virus Covid-19 dengan disiplin dalam melakukan protokol kesehatan. Kita terus berupaya, berdo’a agar pandemi ini segera berakhir sehingga kehidupan sosial, keagamaan serta ekonomi kembali normal begitu juga di bidang pendidikan,” imbuh Dolly.
Sementara itu, Bunda PAUD Kabupaten Tapsel, Ny Rosalina Dolly Pasaribu, pada paparan materinya menyampaikan, bahwa peran Bunda PAUD pada pendidikan anak usia dini itu sangat penting sesuai dengan UU No 20/2003. Di mana, UU itu mengatur pembinaan kepadanya sejak lahir sampai usia enam tahun.
“Melalui rangsangan pendidikan (diharapkan) dapat membantu perkembangan, pertumbuhan, serta jasmani rohani anak agar memiliki kesiapan saat memasuki pendidikan lebih lanjut. Bunda PAUD sebagai sentral atau tokoh Nasional PAUD Indonesia, mendorong partisipasi serta peran serta masyarakat,” katanya.
Sebelumnya, Kadis Pendidikan Tapsel, Amros Karang Matua Harahap, dalam laporannya memaparkan, bahwa kegiatan PAUD HI terbentuk melalui kebutuhan esensial anak usia dini secara utuh meliputi kesehatan, gizi, rangsangan pendidikan, dan pembinaan moral serta emosional.
Pola pengasuhan juga sangat penting agar anak mampu tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai kelompok umur. Dengan adanya PAUD HI, diharapkan anak menjadi terlindungi dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, perlakuan yang salah, serta eksploitasi di manapun berada.
“Begitu juga (diharapkan) terselenggaranya pelayanan anak usia dini secara terintegrasi dan selaras antar lembaga layanan terkait sesuai kondisi wilayah,” harapnya.
Adapun narasumber dalam acara itu yakni, Kepala Balai Pengembangan PAUD dan Dikmas Sumatera Utara DR Hj Ulfa Maria, MPd, Widya Prada Ahli Madya, Merida Harahap, MPd, serta BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara Yusminta Siregar, ST MPsi. Turut hadir, Sekretaris Dinas Pendidikan, seluruh guru dan penggerak PAUD yang ada di Tapsel. (Irul Daulay)