MEDAN – Keberadaan Perguruan Tinggi (PT) di suatu daerah memiliki banyak manfaat langsung maupun tidak langsung terhadap daerah itu sendiri.
Terkhusus dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) serta implementasi Tri Dharma PT di tengah masyarakat.
“Tiga pilar PT sama-sama penting, namun harapan saya pengabdian masyarakat lebih ditingkatkan lagi. Memberi dampak nyata di tengah masyarakat,” ucap Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu), R. Sabrina saat menghadiri acara Pelantikan Rektor Universitas Katolik (Unika) Santo Thomas periode 2020 – 2024, Sihol Situngkir di Gedung BM lantai 2 Unika Santo Thomas, Rabu (15/7/2020).
Sabrina menilai mahasiswa memiliki karakteristik tersendiri dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat. Cenderung lebih mudah diterima dan mengakrabkan diri dengan masyarakat.
“Hal ini harus dimanfaatkan, untuk membawa ilmu-ilmu yang diperoleh di kampus ke tengah-tengah masyarakat melalui aplikasi nyata,” pesannya.
Dengan dilantiknya rektor baru, Sabrina berharap dapat mengantarkan Unika Santo Thomas menjadi salah satu PTS berkualitas yang diperhitungkan di Indonesia. Kemudian, membawa kontribusi khususnya dalam pembangunan Sumut.
Sabrina juga mengucapkan selamat bertugas kepada Rektor Unika Santo Thomas, Sihol Situngkir. Diharapkannya, Sihol Situngkir dapat membawa semangat baru dan perubahan baru yang lebih baik untuk Unika Santo Thomas. Apalagi, Sihol Situngkir juga memiliki rekam jejak yang hebat baik di level nasional maupun internasional.
“Mudah-mudahan program-program Bapak segera terealisasi secepat mungkin,” harapnya.
Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumut, Dian Armanto menyampaikan dua hal penting yang harus diperhatikan pimpinan dan manajemen PT. Keduanya ialah kampus sehat dan kampus berkualitas. Saat ini, kata Dian, Unika Santo Thomas telah mencapai kampus sehat. Hal ini diukur dari PT terdaftar, prodi terdaftar, mahasiswa terdaftar dan indikator lainnya.
“Sekarang yang menjadi tantangan adalah menjadi kampus berkualitas. Salah satu ukurannya yakni akreditasi. Dari 223 PTS di Sumut, hanya 1 yang akreditasi A. Saya berharap Unika Santo Thomas juga harus berjuang untuk meningkatkan akreditasi meraih A. Salah satunya caranya adalah perpaduan kerja sama yang baik antara pihak rektorat dan yayasan,” pesan Dian.
Rektor Unika Santo Thomas, Sihol Situngkir menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan dan amanah yang diberikan untuk memimpin universitas tersebut. Sebagai rektor ketujuh sekaligus rektor pertama yang bukan pastor, ia berjanji akan membawa banyak perubahan di kampus tersebut. Di antaranya, kemajuan di bidang digitalisasi.
“Kepada Ibu Sekda, saya ucapkan terima kasih telah berkenan hadir mewakil Bapak Gubernur Edy Rahmayadi yang merupakan sahabat saya di Lemhanas. Dalam waktu dekat, saya bersama wakil-wakil rektor akan menghadap beliau. Menyinergikan program-program kami di sini yang bisa memberi kontribusi bagi Sumut,” ujar Sihol.
Acara diawali dengan misa bersama dan doa pembuka, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Hening Cipta, dan mars Universitas Katolik Santo Thomas “Omnibus Omnia”. Dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan Yayasan Santo Thomas tentang Pengangkatan Rektor Universitas Katolik Santo Thomas Masa Jabatan 2020 – 2024 oleh Sekretaris Yayasan Santo Thomas Simon Petrus Ginting.
Berikutnya, pembacaan naskah pelantikan oleh Ketua Yayasan Santo Thomas Firman Simbolon dan pembacaan sumpah jabatan dan pembacaan pakta integritas oleh rektor terpilih yang baru dilantik Sihol Situngkir. Dilanjutkan dengan serah terima jabatan rektor dari Plt Rektor Fosman Sibuea. Pelantikan ditutup dengan penyerahan cinderamata kepada tetamu undangan, pembacaan doa dan makan bersama.
Turut hadir Inspektur Provinsi Sumut, Lasro Marbun, Kepala Dinas Tenaga Kerja Sumut, Harianto Butarbutar, mewakili Uskup Agung Medan, Kornelius Sipayung yakni Pastor Erwin Manullang, Plt.Walikota Medan, Akhyar Nasution, unsur Forkopimda Sumut dan Medan, Bupati Samosir, Rapidin Simbolon, Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu, Wakil Bupati Deliserdang, Zainuddin Mars, Ketua Panitia Zakarias Situmorang, pengurus yayasan, para pendeta dan pastor kampus, civitas akademika Universitas Katolik Santo Thomas, dan perwakilan universitas di Medan. (IP)