JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) kembali digaungkan di Indonesia setelah sempat terganggu covid-19 tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI), Muhadjir Effendy kembali berupaya untuk mengubah mental masyarakat agar cita-cita Indonesia bisa terwujud.
Sekertaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu), R. Sabrina mendukung penuh GNRM yang dipromotori Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental.
“Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berupaya memaksimalkan kinerja perangkat daerah, SDM aparatur dan mendorong organisasi kemasyarakatan dalam berbagai aktivitas Gerakan Revolusi Mental,” kata Sabrina saat menghadiri Kuliah Umum GNRM oleh Menko PMK RI, Muhadjir Effendy di Auditorium Kampus Pascasarjana UMSU, Jumat (4/12/2020) malam.
Selain itu, Pemprovsu juga akan memperkuat Gugus Tugas GNRM di setiap Kabupaten/Kota. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan berbagai program dan kegiatan GNRM di Sumut terutama lima poin pentingnya yaitu Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri dan Gerakan Indonesia Bersatu.
“Pada prinsipnya kami terus berupaya melakukan perubahan revolusi mental dengan memaksimalkan kinerja perangkat daerah melalui birokrasi pelayanan yang lebih baik dan berbasis online, peningkatan SDM aparatur, serta mendorong berbagai organisasi kemasyarakatan dalam berbagai aktivitas gerakan revolusi mental,” terang Sabrina.
Menko PMK, Muhadjir Effendy mengatakan tahun ini cukup kesulitan dalam menjalankan program-program GNRM. Namun, saat ini menurutnya Indonesia mulai mampu mengendalikan wabah Covid-19, sehingga Kemenko PMK bisa kembali bergerak untuk menggaungkan GNRM.
“Sekarang kita fokus kembali setelah sempat pontang-panting karena Covid-19. Sekarang kita sudah mulai stabil sehingga program penting untuk membangun Indonesia ini kita gerakkan kembali,” katanya saat memberikan kuliah umum.
Lima poin penting GNRM menurut Muhadjir dimaksudkan untuk mengubah secara cepat cara berpikir, sikap dan tindakan setiap individu masyarakat Indonesia ke arah yang lebih baik. Dengan begitu, Indonesia memiliki masyarakat yang unggul, maju dan memiliki kepribadian Pancasila.
“Revolusi itu perubahan cepat dan masif. Jadi GNRM bertujuan untuk itu, mengubah cara berfikir, sikap dan tindakan individu ke arah yang lebih baik dengan cepat agar cita-cita Indonesia bisa tercapai. Apa mimpi kita? Yaitu menjadi negara yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan memiliki kepribadian kuat,” kata Muhadjir, yang datang bersama staf khusus dan staf ahlinya.
Selain kuliah umum, Kemenko PMK juga menyalurkan bantuan untuk masyarakat Sumut yaitu 5.000 paket sembako senilai Rp.1 miliar dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp.300.000 untuk 7.332 orang. Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan Muhadjir kepada salah satu penerima dan juga kepada pengurus Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Sumut untuk disalurkan kepada masyarakat.
Rektor UMSU, Agussani berterima kasih kepada Kementerian PMK yang telah menyalurkan bantuan dan juga memberikan kuliah umum di universitas yang dia pimpin. Dia juga bangga bisa menandatangani kerja sama program GNRM dengan Kemenko PMK.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pak Menteri, mudah-mudahan bantuan ini bisa meringankan beban sebagian masyarakat kita di sini. Revolusi mental sesuai dengan roadmap 2013-2023. Pada renstra (rencana strategis) kedua kami telah melakukan berbagai hal yang sejalan dengan GNRM seperti pengembangan UKM, pertanian, pendidikan karakter mahasiswa dan lain sebagainya,” terang Agussani. (IP)