OLAHRAGA – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) mendukung dan segera menindaklanjuti program diversifikasi pangan yang dicanangkan pemerintah pusat.
Apalagi, Sumut memiliki potensi pertanian yang luar biasa. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Sumut (Gubsu), Edy Rahmayadi kepada Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo melalui video conference pada acara Pencanangan Gerakan Diversifikasi dan Ekspose UMKM Pangan Lokal dan Buah Nusantara, yang diikuti seluruh gubernur se-Indonesia. Turut hadir Plt.Kadis Kehutanan Herianto, dan Plt.Kadis Koperasi dan UMKM Sumut, Haikal Amal.
“Saya sudah melihat potensi ada di kabupaten/kota di Sumut. Saya percaya apa yang sudah disampaikan Bapak Menteri (Syahrul Yasin Limpo). Kami akan mengejar terwujudnya swasembada pangan,” ucap Edy Rahmayadi, yang mengikuti acara tersebut secara virtual dari kediaman pribadinya, Jalan Pantai Bunga, Kecamatan Delitua, Kabupaten Deliserdang, Rabu (19/8/2020).
Edy Rahmayadi mengakui, sampai saat ini Sumut memang belum bisa mengikuti jejak provinsi lain dalam hal diversifikasi pangan. Dengan luas wilayah 72.981 km² dan jumlah penduduk sekitar 15 juta, Sumut memiliki lahan pertanian hanya 308 hektare.
“Ini juga karena letak geografis di Sumut dari 33 Kabupaten/Kota memiliki jarak satu dengan yang lainnya cukup berjauhan. Kemarin kita juga sudah mengunjungi pertanian di Gunung Sinabung. Saya melihat langsung para petani dan memberikan semangat, motivasi kepada para petani dan membantu kembali eksisnya para petani dalam mengolah pertaniannya,” katanya.
Edy pun mengapresiasi Sulawesi Selatan dengan luas 45.764 km² dan jumlah penduduk 8,82 juta dengan lahan pertaniannya seluas 399 hektare.
“Kedepan kami minta perhatian khusus Bapak Menteri agar membantu kami dalam gerakan ini,” katanya.
Pada kesempatan itu, Gubernur kembali mengundang Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo untuk hadir ke Sumut, membantu potensi pertanian apa yang bisa dilaksanakan Pemprov Sumut ke depan.
“Tapi jangan satu hari Pak, Sumut ini luas. Banyak yang harus kita kunjungi dan bicarakan,” pinta Edy.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo dalam arahannya mengajak seluruh gubernur se-Indonesia untuk dapat mendukung pemerintah pusat dalam gerakan diversifikasi pangan lokal, serta UMKM sektor pertanian non beras yang perlu mendapatkan perhatian lebih.
Menurut Mentan, diversifikasi pangan lokal bukan sekadar makanan, melainkan sudah menjadi budaya sejarah yang harus dijaga bersama dan perlu terus disosialisasikan ke masyarakat. Selain itu, banyak makanan sehat yang mengenyangkan selain nasi.
Misalnya jagung, sagu, kentang, sorgum, pisang hingga ubi-ubian yang sudah tersedia dan perlu dikembangkan untuk bisa lebih dikenal konsumen. Saat ini, katanya, sektor pertanian menjadi penopang pertumbuhan ekonomi.
“Karena tidak ada orang yang tidak butuh makan. Maka pertanian adalah penyangga perekonomian,” ucap Yasin Limpo.
Yasin Limpo juga mendorong peningkatan perekonomian dan perdagangan dari hasil pertanian yang nantinya diharapkan meningkatkan potensi ekspor yang dapat meningkatkan pendapatan negara.
“Semua produk non beras dapat menjadi potensi ekspor,” katanya.
Yasin Limpo pun meminta kerja sama dan kekompakan seluruh gubernur. Dalam hal ini, ia siap membantu gubernur dalam diversifikasi pangan lokal di daerah masing-masing.
“Di saat pandemi ini, kekompakan sangat penting dan kita saling melengkapi dengan gotong-royong, maka kita akan dapat mengatasi permasalahan ini,” katanya. (IP)