MEDAN – Guna mendorong gerakan nasional dalam membuat dan melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 oleh pemerintah daerah salah satunya Kota Medan, Pemko Medan akan ikuti video lomba inovasi bagi pemerintah daerah dalam mendorong aktivitas kehidupan new normal masyarakat di tengah pandemi Covid-19 dengan menampilkan kriteria yang ada terutama menampilkan protokol kesehatan Covid-19.
“Pemko Medan siap mengikuti lomba video inovasi menuju new normal. Pemko Medan akan menampilkan yang terbaik berdasarkan kriteria yang ada salah satunya dengan menampilkan protokol kesehatan Covid-19,” kata Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi diwakili Asisten Administrasi Umum Renward Parapat usai menghadiri Video Conference (Vidcon) di Command Centre Kantor Wali Kota Medan, Jumat (29/5/2020).
Vidcon yang dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia Tito Karnavian diikuti seluruh kepala daerah seluruh Indonesia. Adapun agenda dalam Vidcon tersebut menjelaskan mengenai lomba inovasi bagi pemerintah daerah yang diadakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kemendagri tersebut.
Lomba ini telah mulai disosialisasikan pada hari ini dan seluruh pemerintah daerah dapat membuat dan mengirimkan video hasil kreasinya pada tanggal 1 – 8 Juni. Kemudian tim penilaian akan melakukan penilaian pada tanggal 9 – 12 Juni. Para pemenang video inovasi yang berdurasi 5 hingga 15 menit tersebut akan diumumkan pada tanggal 15 Juni melalui website Kemendagri. Salah satu persyaratan yang harus ditampilkan di video tersebut dengan memperlihatkan protokol kesehatan Covid-19.
Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian mengatakan bentuk dari inovasi yang dinilai terbagi dalam 7 kategori dengan pengelolaannya menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Adapun ke 7 kategori tersebut yaitu pengelolaan pasar tradisional, pasar modern (mal, minimarket), restoran, hotel, tempat wisata, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan transportasi umum. Ke-7 kategori ini dapat diikuti oleh pemerintah daerah, baik provinsi, kabupaten/kota termasuk daerah tertinggal/perbatasan sesuai dengan kondisinya masing-masing.
“Dengan begitu, masyarakat dapat kembali produktif, sehingga roda perekonomian seperti aktivitas perdagangan kembali berjalan. Selain itu, hal ini sebagai prasyarat dalam membuat simulasi secara masif oleh pemerintah daerah dalam menghadapi kehidupan normal baru,” jelas Tito.
Adapun tim penilai video inovasi ini, tambah Tito, terdiri dari berbagai pihak, di antaranya Kemendagri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Selain itu, penilaian pemenang video inovasi tersebut menekankan pada 4 kriteria yakni kesesuaian protokol Covid-19, aplikatif / replikasi, strong idea / kreatifitas / kebaharuan dan kerjasama (kolaborasi).
“Akan ada tim yang telah ditentukan untuk menilai video inovasi tersebut. Penilaian itu berdasarkan kriteria yang ada dan bobot yang telah ditentukan. Para penilai akan menilai secara sportif dan hasilnya tidak dapat diganggu gugat,” sebutnya.(RRL)