SERGAI – Wakil Bupati Sergai H. Adlin Umar Yusri Tambunan, ST, MSP mengapresiasi 39 KPM dan PKH yang rela melakukan graduasi mandiri karena perekonomian mereka sudah meningkat.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Sergai H. Adlin Umar Yusri Tambunan, ST, MSP, Kamis (26/08/2021), di Aula Dinas Sosial Kecamatan Perbaungan.
Wakil Bupati Sergai H. Adlin Tambunan mengatakan, Bupati dam Wabup memiliki program Sergai Maju Terus; Mandiri Sejahtera dan Religius. Graduasi Mandiri ini merupakan bagian dari program kemandirian. Harus terus berfikir positif bahwa banyak di luar sana yang seharusnya lebih berhak menerimanya.
“Kita harus meningkatkan kesadaran kemandirian kita agar bisa membantu sesama. Bahwa dalam mewujudkan Sergai Maju Terus, kata Wabup, harus terus berupaya memperbaiki berbagai sektor. Mulai dari jalan, irigasi, jembatan, peningkatan tekhnologi pertanian dan lain sebagainya.”Hal ini bagian dari upaya dalam meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Wabup.
Wabup juga meminta juga kepada pendamping untuk sama-sama menanamkan kesadaran dan kemandirian sehingga masyarakat tidak hanya mengharapkan bantuan, namun berusaha secara mandiri.
Sementara itu dalam laporannya, Kadis Sosial Sergai Arianto mengatakan, dari 19.806 KPM dan PKH yang ada di Sergai, sekitar 237 KPM di antaranya berpotensi untuk graduasi karena perekonomiannya yang sudah meningkat dan hingga kini sekitar 39 di antaranya sudah graduasi mandiri.
“KPM yang selama ini dapat bantuan PKH bersuka cita dan rela melakukan graduasi mandiri karena kehidupan mereka sudah membaik, Perekonomian mereka meningkat. Ada pedagang bakso, pedang ikan/udang serta lainnya,” ujarnya.
Menurutnya, setiap tahun, Kementrian Sosial menggelontorkan sekitar Rp56 Miliar untuk membantu para penerima PKH ini. Sebagai upaya meningkatkan perekonomian dan mendukung program pemerintah, Kemensos menanamkan rasa kemandirian sehingga para penerima yang sudah sejahtera ini rela tidak lagi menerima bantuan.
“Angka kemiskinan saat ini cukup tinggi yaitu 7,9 persen dan diharapkan terus berkurang. Meskipun di tengah pandemi namun banyak KPM dan PKH yang mau graduasi mandiri makanya patut diberi apresiasi,” tuturnya.
Tanggapan Sahdiah, salah satu penerima PKH dari Desa Arah Payung Kecamatan Pantai Cermin mengaku bahwa dirinya memilih graduasi mandiri karena taraf kehidupannya sudah membaik.
Ia menuturkan menerima PKH sejak tahun 2013, hingga akhir tahun lalu. Mulai dari Rp300 ribu sampai Rp1,2juta diterima setiap bulannya.
“Semua itu digunakannya untuk membiaya anak sekolah dan sisanya ditabung. Dari tabungan itu dirinya memulai usaha udang. Dan Alhamdulillah kini kehidupannya dan keluarga sudah baik sehingga mau mengikuti graduasi,” katanya.
Ia juga memotivasi para penerima PKH lainnya agar memanfaatkan PKH sebaik mungkin. Kuncinya ikhlas dan kerja keras. Bantuan yang didapat jangan lupa disisihkan untuk ditabung dan buka usaha.
Lain halnya dengan Riki Amelia, salah satu penerima PKH dari Kecamatan Bintang Bayu mengatakan bahwa dari dana PKH, ia membuka usaha ternak kambing dan kini ternaknya sudah besar dan sudah mampu menopang kehidupannya.
Apresiasi KPM PKH ini dirangkai dengan penyerahan piagam penghargaan kepada KPM dan PKH yang melakukan graduasi mandiri serta penyerahan 2 unit bantuan kursi roda.(Jai)