MEDAN – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan (LBP) meresmikan pembangunan SMK Negeri 3 Balige pada Peletakan Batu Pertama secara virtual di Desa Lumbanpea, Kabupaten Toba, yang disaksikan sejumlah menteri terikait dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Musa Rajekshah (Ijeck) secara virtual, Jumat (28/8/2020).
Dalam sambutannya, Menko Marves meminta agar proses pembangunan SMK Pariwisata tersebut menjadi perhatian penting seluruh pihak, khususnya Pemerintah Kabupaten Toba dan Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu). Terutama soal luas lahan yang saat ini tersedia 18.070 m², yang diharapkan bisa diperluas lagi hingga dua kali lipat.
“Saya berharap SMK Pariwisata ini dapat melahirkan insan-insan yang senantiasa berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan dan persaingan global. Kalau bisa luasnya ditambah jadi 4 hektare sampai 5 hektare,” ujar LBP.
Menurutnya, SMK tersebut harus disiapkan dengan baik, bukan hanya kualitas pembangunan fisik, tetapi juga sistem pembelajaran atau kurikulum serta para guru berkualitas. Hal tersebut mengingat pengaruhnya terhadap hasil didikan atau output setelah pada generasi muda mengenyam pendidikan dari sekolah ini.
Senada dengan itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wisnutama menyampaikan bahwa pembangunan SMK Pariwisata ini untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di kawasan Danau Toba dan direncanakan sejak 2018 lalu. Sehingga nantinya lulusan pendidikan vokasi bersertifikat kompetensi mampu mengelola segala potensi terutama sumber daya alam (SDA) yang ada di Danau Toba.
“Jadi tidak hanya mengelola SDA, tetapi juga SDM sangat penting agar kita dapat mengelola dan membangun potensi daerah kita masing-masing. Karena pengembangan Danau Toba dilakukan paralel, bukan satu sisi saja,” sebutnya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim melalui Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto menyampaikan bahwa kementerian tersebut berkomitmen membangun beberapa SMK yang tematik sesuai dengan kawasan ekonomi khusus dan pariwisata. Karena itu pihaknya berharap melalui sekolah ini nantinya lahir SDM terampil, kompeten dan unggul dari putra putri Toba.
“Pada program pengembangan sekolah baru ini, Pak Menteri selalu menyampaikan bahwa sebesar-besarnya bangunan yang kita bangun, sebesarnya infrastruktur yang kita bangun, atau mungkin selengkapnya fasilitas yang kita berikan. Namun yang mungkin jauh lebih penting adalah pengembangan SDM-nya,” katanya.
Begitu juga penyiapan sekolah ini, katanya, menjadi konsentrasi pemerintah, sebab program ini adalah kebijakan lima tahun yang tidak cukup dilakukan dengan MoU saja. Termasuk juga komitmen menyerap lulusan oleh industri pariwisata.
Menanggapi hal itu, Wagubsu menyampaikan permohonan maaf Gubernur yang tidak bisa hadir karena mendampingi pimpinan KPK RI yang tengah berada di provinsi ini. Dirinya juga mengapresiasi perhatian Pemerintah Pusat dan juga dukungan Pemkab Toba serta masyarakat setempat atas bejalannya pembangunan SMK tersebut.
“Kami harapkan pembangunan ini dapat segera dimanfaatkan dalam dunia pendidikan terkhusus pendidikan kepariwisataan. Yang di dalamnya nanti ada kompetensi keahlian perhotelan dan tata boga. Mudah-mudahan tahun berikutnya, setelah tamat, pastinya anak-anak kita akan langsung bisa bekerja dan bisa berwirausaha di daerah kita,” jelas Ijeck.
Dengan keberadaan sekolah ini, lanjut Ijeck, nantinya akan mampu mendorong bangkitnya perekonomian daerah, membuka lapangan kerja sebesarnya dan dunia pariwisata Danau Toba semakin baik dan terdepan. Seiring dijadikannya Geopark Kaldera Toba menjadi anggota Unesco.
“Terima kasih kepada Bapak Menteri Pariwisata dan Menko Kemaritiman dan Investasi yang membantu pembangunan SMKN 3 Balige yang ada di Desa Lumbanpea Kabupaten Toba. Begitu juga dukungan lain, semakin cepat terbangun semakin cepat kita kelola. Nudah-mudahan manfaatnya semakin bisa kita rasakan,” ujarnya. (IP)