JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Dampak dari pandemi covid-19 terjadi hampir di semua sektor, termasuk sektor pariwisata yang paling amat terasa atas dampaknya.
Menyikapi hal tersebut, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Musa Rajekshah berharap semua pihak termasuk Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) agar bisa bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) guna memulihkan sektor pariwisata di Sumut.
“Kami harap, sinergi PHRI dengan Pemprovsu ini dapat lebih ditingkatkan. Mari sama-sama kita pulihkan sektor pariwisata kita akibat pandemi ini,” ujar Wagubsu yang akrab disapa Ijeck saat membuka Musyawarah Daerah XII PHRI Sumut secara virtual, Selasa (15/12/2020).
Walau belum 100%, saat ini hotel dan restoran perlahan sudah kembali menjalankan aktifitasnya. Kendati demikian, kata Ijeck, diperlukan semangat dan keyakinan bahwa pariwisata bisa bangkit seperti sedia kala.
“Saya sepakat bahwa kita tidak bisa berdiam diri. Kita harus bersemangat dan yakin. Walaupun dalam kondisi pandemi, kita harus yakin bisa bangkit,” sebutnya.
Untuk itu, ia pun menekankan bahwa promosi atau publikasi mengenai pariwisata merupakan salah satu hal terpenting dilakukan guna menarik wisatawan terutama yang berasal dari mancanegara. Terlebih, menurutnya, Sumut memiliki satu superdestinasi wisata yaitu Danau Toba sehingga memiliki potensi wisata yang besar untuk dipromosikan kepada semua.
Selain promosi atau publikasi, Wagub meminta agar setiap pelaku usaha melakukan inovasi, sehingga bisa menarik wistawan ke Sumut. Termasuk juga dalam penerapan protokol kesehatan (prokes), dirinya pun berharap agar pelaksanaan prokes agar dilaksanakan dengan ketat di tempat wisata yang ada.
“Seluruh pelaku usaha dituntut berinovasi. Karena kita tidak bisa terus melakukan pola yang lama. Terlebih dalam kondisi pandemi ini, protokol kesehatan 3M itu harus benar-benar diterapkan,” tuturnya.
Sementara itu, Ketum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PHRI, Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa tantangan pariwisata dalam kondisi pandemi covid-19 saat ini memang sangat berat. Dan hal tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia atau Sumut semata, akan tetapi hampir di seluruh penjuru dunia turut merasakannya.
Oleh sebab itu, sambung Hariyadi, sinergi dengan seluruh pihak sangat diperlukan dalam hal ini. Menurutnya, hal yang harus dilakukan adalah dengan menyatukan langkah dan saling berkoordinasi guna mengatasi masalah secara bersama-sama.
“Kita harus saling berbagi beban antara dunia usaha dan pemerintah. Tidak bisa hanya pemerintah sendiri, tentunya stakeholder yang lain juga harus turut terlibat,” ungkapnya.
Hariyadi pun mengatakan bahwa saat ini pemerintah tengah menyiapkan vaksinasi covid-19. Meski mengetahui hal tersebut, ia pun berpesan agar semua pihak tetap mengantisipasi segala kemungkinan yang mungkin akan terjadi.
“Saat ini pemerintah sedang menyiapkan vaksinasi pada bulan Januari mendatang. Namun demikian, kami harap kita harus mempunyai langkah antisipatif apabila kondisi belum membaik,” tandas Hariyadi. (IP)